Selasa 23 Jan 2024 09:20 WIB

Bukti Allah Mahapengasih dan tidak Pilih Kasih

Allah memberi hidayah kepada hambanya yang sungguh-sungguh beriman kepada-Nya.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Berdoa (ilustrasi)
Foto: Republika
Berdoa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT tidak pilih kasih, sebab siapapun akan mendapatkan rezeki dari Allah meski mereka adalah pendosa. Hal ini sebagaimana disampaikan Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitabnya Nashaihul Ibad yang mengutip pernyataan yang diriwayatkan Sa'ad bin Hilal Radiyallahu anhu.

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَذْنَبَ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ بِأَرْبَعِ خِصَالٍ : لا يَحْجُبُ عَنْهُ الرِّزْقَ وَلَا يَحْجُبُ عَنْهُ الصَّحَةُ وَلَا يُظْرُ عَلَيْهِ الذَّنْبَ وَلَا يُعَاقِبُهُ عَاجِلاً .

Baca Juga

Sa'ad bin Hilal Radiyallahu anhu berkata, "Sesungguhnya seorang hamba meskipun berbuat dosa, tetapi Allah tetap memberinya empat perkara. Yaitu rezeki tidak akan dihalangi darinya, (begitu pula) kesehatan tidak akan dihalangi darinya, dosa tidak ditampakkan kepadanya, dan siksaan tidak ditimpakan kepadanya dengan cepat." (Kitab Nashaihul Ibad, Syekh Nawawi al-Banteni)

Seorang hamba apabila berbuat dosa, maka Allah tetap memberikan kenikmatan kepadanya dengan empat perkara. Yaitu pertama, Allah tidak akan menahan rezeki untuknya. Kedua, Allah akan tetap memberikan kesehatan kepadanya.

Ketiga, Allah selalu menutupi dosa-dosanya. Keempat, siksaan-Nya tidak akan ditimpakan kepadanya dengan segera. Artinya siksaan dari Allah tidak ditimpakan pada waktu ia melakukan salah, tapi Allah memberi tempo atau waktu kepadanya (agar dia bertobat). Tetapi Allah juga tidak akan membiarkannya dengan begitu saja. Dilansir dari kitab Nashaihul Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008.

Diceritakan, bahwa sesungguhnya Nabi Adam Alaihissalam berkata, "Sesungguhnya Allah memberikan kepada umat Muhammad empat kehormatan yang tidak diberikan-Nya kepadaku."

"Pertama, tobatku hanya diterima di Makkah, tetapi umat Muhammad dapat bertobat dimana saja, dan tobat mereka pun dapat diterima."

"Kedua, sesungguhnya aku berpakaian, tetapi ketika umat Muhammad berbuat maksiat dalam keadaan telanjang, justru Dia memberikan pakaian kepada mereka."

"Ketiga, ketika aku berbuat maksiat, Allah memisahkanku dengan istriku, sedang umat Muhammad jika berbuat dosa, Allah tidak memisahkan mereka dari istri-istrinya."

"Keempat, aku telah berbuat dosa di surga, maka Allah mengusirku darinya, sedangkan jika umat Muhammad berbuat maksiat kepada Allah di luar surga, justru Allah memasukkannya ke dalam surga, jika ia mau bertobat."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement