REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran membantah anggapan bahwa kemenangan jagoannya dalam satu putaran Pilpres 2024 pasti dilakukan dengan kecurangan. Wakil Komandan Tim Komunikasi TKN, Cheryl Tanzil menyebut, kemenangan satu putaran adalah target yang realistis untuk dicapai.
"Kami sedang diserang dengan berbagai tudingan-tudingan bahwa sekali putaran itu tidak realistis, sekali putaran itu pasti ada kecurangan. Makanya kita perlu menjaga dan membuktikan bahwa TPS itu riil, suara riil tidak ada kecurangan ataupun rekayasa," kata Cheryl dalam acara deklarasi Relawan Pejuang 08 di rumah Prabowo Subianto, Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2024).
Cheryl menjelaskan, pasangan Prabowo-Gibran menang satu putaran dengan cara meraup 50 persen plus satu suara adalah target yang realistis. Pasalnya, hasil sigi terbaru sejumlah lembaga survei menemukan elektabilitas pasangan nomor urut 2 itu sudah mencapai angka 50 persen.
"Kami rasa realistis (menang satu putaran) karena dari hasil survei, pasangan kami ini tren elektabilitasnya konsisten naik dibandingkan pasangan lain yang berkejar-kejaran begitu ya," ujar politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Kendati begitu, pihaknya tak mau berpuas diri sehingga berhenti melakukan kerja-kerja politik untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Sebab, hasil survei itu merupakan potret pilihan masyarakat sekarang, sedangkan penentuan suara terjadi pada hari pencoblosan 14 Februari 2024.
Cheryl menyebut, TKN akan terus meyakinkan pemilih muda dan pemilih belum menentukan pilihan atau undecided voters, untuk mencoblos Prabowo-Gibran. Pihaknya juga meminta para relawan melakukan hal sama. "Jadi saya rasa kita bukan hanya menarget anak muda, tapi juga undecided voters," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Relawan Pejuang 08 yang terdiri atas pelaku UMKM dari Jakarta Timur menyatakan, dukungan diberikan karena meyakini Prabowo-Gibran dapat membuat Indonesia Maju. Mereka juga yakin Indonesia menjadi negeri yang adil di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Ikuti Whatsapp Channel Republika