REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ada orang yang merasakan kenikmatan tersendiri saat mendengarkan ayat Alquran, dzikir, doa, dan fenomena alam. Bahkan ada yang ketika merasakan hal tersebut tiba-tiba mulut spontan mengucapkan dzikir...astaghfirullah, subhanallah, alhamdulillah, dan lain sebagainya.
Fenomena semacam itu menunjukkan bahwa seseorang merasakan ketenangan saat mengalami segala hal tadi. Juga menjadi pertanda bahwa seseorang berada dalam keimanan yang baik.
Allah berfirman dalam Surah al Anfal ayat 2,
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Innamal-mu`minụnallażīna iżā żukirallāhu wajilat qulụbuhum wa iżā tuliyat 'alaihim āyātuhụ zādat-hum īmānaw wa 'alā rabbihim yatawakkalụn
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
Sebaliknya, apabila ketika disebut firman Allah dan ditunjukkan fenomena kebesaran Ilahim tapi hati merasa biasa saja, maka ini pertanda kualitas iman sedang tidak baik-baik saja.
Tafsir Kementerian Agama
Maksud dari ayat tersebut adalah sebagai berikut, sebagaimana tertulis dalam Tafsir Kementerian Agama:
Sebagian sifat mereka yang menyandang predikat mukmin sejati disebutkan di sini, yaitu; sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya, yang mantap keimanannya, adalah mereka yang apabila disebut nama Allah dengan sifat-sifat keagungan dan kemuliaan-Nya gemetar hatinya karena mereka sadar akan kekuasaan dan keagungan-Nya, dan apabila dibacakan oleh siapa pun ayat-ayatnya kepada mereka, bertambah kuat imannya.
Lihat halaman berikutnya >>>