Kamis 25 Jan 2024 15:33 WIB

Status Gunung Merapi Siaga, BPBD DIY Ingatkan Penambang Pasir

BPBD DIY mengingatkan potensi bahaya di kawasan rawan bencana III Merapi.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (24/1/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (24/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengingatkan masyarakat yang biasa melakukan penambangan pasir atau batu di lereng Gunung Merapi. Hal ini terkait dengan status Gunung Merapi.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Lilik Andi Aryanto meminta masyarakat tidak melakukan penambangan pasir atau batu di kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi. “Seharusnya semua wilayah KRB III memang tidak boleh ada aktivitas, termasuk penambangan,” kata dia, Kamis (25/1/2024).

Baca Juga

Menurut Lilik, hal tersebut sesuai dengan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terkait status Gunung Merapi yang masih Level III atau Siaga. Ia mengatakan, KRB III merupakan kawasan yang sangat berpotensi terdampak lontaran material vulkanik, awan panas, dan aliran lava saat terjadi erupsi Merapi.

Adapun di luar KRB III, Lilik meminta aktivitas penambangan di sungai-sungai yang berhulu di Merapi dihentikan sementara saat turun hujan di puncak gunung. Pasalnya, ada potensi lahar hujan. “Demi keselamatan bersama, apabila terjadi hujan lebat, supaya menjauh dari sungai yang bisa berpotensi terjadi lahar hujan,” katanya.

Meski demikian, menurut Lilik, kondisi sungai-sungai yang berhulu di Merapi masih terbilang dalam untuk menampung guyuran material dari atas gunung. Ditambah keberadaan sabo dam di sejumlah titik.

“Potensi material yang ada di puncak akan turun apabila kena hujan di atas 70 milimeter. Kemudian melihat kondisi saat ini, memang sungai-sungai tersebut masih dalam karena aktivitas penambangan,” ujar Lilik.

Lilik memastikan kesiapsiagaan BPBD DIY beserta para relawan terkait aktivitas vulkanik Gunung Merapi ini. Menurut dia, upaya pemantauan terus dilakukan di lereng Gunung Merapi, selama 24 jam.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement