Senin 29 Jan 2024 16:14 WIB

Ramai Isu PBNU tak Netral di Pilpres, Rais Aam: Klarifikasi, Datang dan Tanyakan 

Rais Aam ingatkan budaya tabayun sesama Nahdliyin

Rais Aam NU, KH Miftachul Akhyar ingatkan budaya tabayun sesama Nahdliyin
Foto: Istimewa
Rais Aam NU, KH Miftachul Akhyar ingatkan budaya tabayun sesama Nahdliyin

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menekankan pentingnya mendahulukan tabayun atau klarifikasi bagi nahdliyin atau warga NU saat menghadapi setiap permasalahan.

"Manakala PBNU melakukan (perbuatan) sesuatu (maka) datang dan tanyakan. (Jangan) belum datang sudah pengumuman," kata Miftachul Akhyar dalam pembukaan acara Konbes NU 2024 di Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, Senin (29/1/2024).

Baca Juga

Menurut dia, mengklarifikasi atau meneliti seluruh permasalahan yang ada menjadi sebuah amanah yang ditanggung seluruh manusia terutama Nahdliyin, khususnya pengurus NU secara keseluruhan.

Menurut Miftachul Akhyar, tabayun merupakan senjata untuk menaklukkan 'musuh-musuh' yang ada sehingga tanpa upaya itu maka mereka akan kalah sebelum berperang.

"'Sami'na waatha'na', di situlah Allah memberikan anugerah (yaitu) adalah perilaku ulama dulu, bahkan para nabi juga mengucapkan sami'na wa'athona (kami mendengar dan menaati)," kata dia.

Klarifikasi, lanjut Miftachul, dapat menciptakan suasana yang kondusif sehingga dapat menjadikan kemaslahatan bagi kehidupan yang ada di dunia bahkan sampai di akhirat.

"Kalau tidak paham dan tidak mengerti temuilah, ngomong langsung sama orangnya, jangan ngomong di luar. Apalagi tidak mengerti 'juntrungan' (duduk perkara)-nya, sudah tiba-tiba menyebarkan dengan kata-kata," jelasnya.

Sebagai rujukan bagi masyarakat luas serta peran dalam menerjemahkan agama Islam, klarifikasi menjadi penting bagi Nahdliyin khususnya pengurus NU

Dia mengatakan klarifikasi menjadi hal penting bagi nahdliyin, khususnya pengurus NU di berbagai sektor mana pun mengingat perannya sebagai rujukan masyarakat luas sekaligus penerjemah agama Islam.

"NU ingin menjadi mutarjim (penerjemah) semampunya. Menerjamahkan Islam yang benar, dakwah yang merangkul tidak memukul, dakwah yang membina tidak menghina. Dakwah yang mengayomi tidak menyaingi dan dakwah yang simpatik," ujar dia.

Baca juga: Ingin Segala Urusan Dipermudah Allah SWT? Baca Doa dari Alquran Berikut Ini

Sebelumnya, cendekiawan muda NU, Prof Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir menyampaikan bahwa PBNU secara struktural memihak ke pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Padahal, lanjut Nadir, PBNU tidak pernah memberikan arahan, kecuali pemetaan politik dengan pilihan diserahkan masing-masing pribadi Nahdliyin.

Secara blak-blakan, Gus Nadir menyampaikan bahwa struktural PBNU mendapatkan arahan untuk memberikan dukungan kepada Prabowo-Gibran. Arahan itu diungkap dalam sebuah pertemuan PBNU di Surabaya, Jawa Timur.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Masa kampanye Pemilu 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari. Setelah masa kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari. Kemudian, jadwal pemungutan suara berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.

photo
Daftar pemilih tetap pada Pemilu 2024 - (Republika.co.id)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement