REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Komisi Eropa pada Senin (29/1/2024) mengatakan blok tersebut akan menunggu hasil penyelidikan atas tuduhan Israel sebelum memutuskan apakah akan melanjutkan pendanaan bagi badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA). Bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat akan terus berlanjut melalui organisasi-organisasi mitra.
“Saat ini, diperkirakan tidak ada dana tambahan untuk UNRWA hingga akhir Februari," katanya dalam sebuah pernyataan.
Israel menuding beberapa anggota staf UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel. Komisi Eropa menyatakan bahwa mereka akan meninjau masalah tersebut berdasarkan hasil penyelidikan yang diumumkan oleh PBB dan tindakan yang akan diambil.
Komisi Eropa juga menyambut baik informasi yang diberikan oleh UNRWA serta penyelidikan yang dilakukan.
Setelah tuduhan yang dilontarkan Israel, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan penyelidikan menyeluruh dan secepatnya atas tuduhan tersebut.
Seruan Guterres ditanggapi dengan penyelidikan mandiri yang diprakarsai oleh UNRWA.
Sekjen juga mendesak negara-negara pendonor untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka berhenti mendanai UNRWA. Badan PBB tersebut dan warga Palestina yang membutuhkan tidak boleh dihukum karena dugaan tindakan itu, kata Guterres.
Beberapa negara, termasuk Jerman, Swiss, Italia, Kanada, Finlandia, Australia, Inggris, Belanda, Amerika Serikat, Prancis, Austria dan Jepang, memutuskan menghentikan sementara dukungan keuangan kepada UNRWA.
Norwegia, Irlandia, dan Spanyol mengumumkan bahwa mereka akan terus memberikan bantuannya kepada UNRWA.