Selasa 30 Jan 2024 16:05 WIB

Hasto Sebut Megawati Sudah Restui Mahfud Mundur dari Kabinet Jokowi

Megawati sudah merestui sejak lama Mahfud meletakkan jabatan menko polhukam.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto membenarkan, Mahfud MD telah menemui Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta pada Senin (29/1/2024) sore WIB. Langkah Mahfud itu seiring dengan niatannya mundur dari menteri.

Meski begitu, Hasto enggan membenarkan apakah pertemuan tersebut untuk meminta restu mundurnya Mahfud dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hanya saja, Hasto tidak memungkiri, Megawati sudah merestui sejak lama Mahfud meletakkan jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

Baca Juga

Menurut Hasto, langkah Mahfud tersebut juga sudah dibahas bersama dengan capres Ganjar Pranowo. "Sudah lama diberikan restu," ujar Hasto di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).

Mahfud juga sudah menemui ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Namun sekali lagi, Hasto enggan mengungkapkan apakah pertemuan tersebut untuk meminta restu Mahfud yang mundur dari Kabinet Indonesia Maju.

Dia hanya menjelaskan, pertemuan Mahfud dan Megawati untuk membahas situasi politik terkini. Termasuk, membahas perkembangan kampanye Ganjar-Mahfud di banyak daerah jelang pencoblosan pada 14 Februari 2024.

"Kemudian ini suatu momentum yang sangat baik. Terlebih setelah ada sentimen negatif yang begitu besar, sampai ada gerakan unfollow sosial media dari Presiden Jokowi, itu yang kemudian kami cermati," ujar Hasto.

Adapun Mahfud tengah menyelesaikan sejumlah tugasnya sebagai menko polhukam. Salah satunya adalah mengawal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 agar berjalan jujur dan adil.

"Prof Mahfud tetap di dalam suatu spirit yang sama untuk membela rakyat, untuk membela keadilan, jangan malah menumbuhkan suatu kekuatan intimidasi yang baru," ujar Hasto.

"Ada Prof Mahfud (di kabinet) aja muncul intimidasi, apalagi kalau tidak ada Prof Mahfud. Nah mundur tidaknya sudah disepakati bersama, hanya masalah menegakkan hukum untuk rakyat inilah yang dikebut oleh Prof Mahfud untuk segera diselesaikan," ucap Mahfud menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement