REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyebut para investor asing saat ini masih menunda berinvestasi di Indonesia. Mereka baru akan menanamkan modal saat sudah diketahui siapa presiden dan wakil presiden 2024-2029 terpilih.
"Investasi ke Indonesia semuanya lagi ketahan karena tidak ada investor asing yang mau duitnya masuk ke sini kalau belum jelas yang bakal memimpin ke depan," kata Wakil Komandan TKN Fanta, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saat menerima deklarasi dukungan Relawan Pemuda Teman Gibran (Paten) di depan rumah Prabowo, Jakarta Selatan, Selasa (30/1/2024).
Menurut Sara, apabila Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran, maka para investor akan mendapatkan kepastian. Mereka tentu akan mulai berinvestasi lagi di Indonesia.
"Investasi membutuhkan stabilitas. Jadi kalau kita mau roda ekonomi jalan, lebih cepat lagi menuju Indonesia Emas, salah satunya caranya adalah (Pilpres 2024 dilaksanakan) sekali putaran," kata Sara yang merupakan keponakan Prabowo Subianto itu.
Menurut Sara, Prabowo-Gibran menang satu putaran adalah target yang masuk akal. Sebab, elektabilitas paslon nomor urut 2 itu selalu jadi yang teratas dan terus naik dalam beberapa bulan terakhir.
Survei teranyar LSI Denny JA menunjukkan, elektabilitas Prabowo-Gibran 50,7 persen. Adapun syarat untuk memenangi pilpres dalam satu putaran adalah meraih 50 persen plus satu suara dan meraih minimal 20 persen suara di 19 provinsi. Jika tak ada pasangan calon yang mencapai ambang batas tersebut, maka pilpres putaran kedua akan digelar pada Juni 2024.
Karena itu, kata Sara, elektabilitas Prabowo-Gibran yang sudah menembus ambang batas satu putaran itu harus dikonversi menjadi suara riil dengan mencoblos paslon nomor urut 2 pada hari pencoblosan 14 Februari mendatang. Dia meminta para relawan untuk mengajak dan memastikan pemilih muda datang ke TPS dan mencoblos Prabowo-Gibran.
"Jangan sampai menyatakan mendukung Prabowo-Gibran tapi tanggal 14 Februari no show. Omong kosong. Omong kosong kalau seperti itu. Kita harus buktikan anak muda peduli dengan masa depan bangsa ini," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.