Rabu 31 Jan 2024 09:45 WIB

Istana Sebut Narasi Politik Soal Kabinet Jokowi Tendensius

Presiden Jokowi juga membuka ruang perdebatan sebelum kebijakan diputuskan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020). (Ilustrasi)
Foto: ANTARA /SIGID KURNIAWAN
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana, menilai isu mengenai suasana sidang kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai tak kondusif dan tak nyaman merupakan narasi politik yang berlebihan dan tendensius.

Berbagai isu dilontarkan dari isu kabinet tidak kompak, suasana kerja yang tidak nyaman, menteri yang tidak dilibatkan oleh tim penilai akhir (TPA), pengetatan pemeriksaan para menteri, hingga wacana para menteri untuk mundur.

Baca Juga

“Akhir-akhir ini, terlihat ada upaya dari beberapa pihak yang sengaja menebar atau mengorkestrasi narasi politik yang berlebihan dan tendensius terkait kabinet pemerintahan dibawah pimpinan Presiden Jokowi,” kata Ari saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (31/1/2024).

Menurut Ari, pihak-pihak tertentu ingin membangun persepsi publik melalui serangkaian narasi yang seolah-olah para menteri pembantu Presiden kecewa dengan kepemimpinan Presiden Jokowi. Ia pun menegaskan, narasi-narasi politik tersebut tidak sesuai fakta.

“Narasi politik itu jelas tidak sesuai fakta yang sesungguhnya,” ujarnya.

Ari menjelaskan, proses pengambilan keputusan di kabinet pun dilakukan dengan melibatkan banyak menteri terkait. Dalam rapat kabinet, lanjutnya, semua kebijakan dan isu dibahas bersama. Selain itu, para menteri disebutnya juga memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat dan gagasannya. Bahkan Presiden Jokowi juga membuka ruang perdebatan sebelum kebijakan diputuskan.

Begitu juga dengan kekompakan antarmenteri. Ari menyebut, koordinasi antarmenteri masih terjaga dengan digelarnya rapat-rapat koordinasi tingkat menteri yang dipimpin para Menteri Koordinator. Ia menyampaikan, rapat koordinasi tingkat menteri itu menunjukan konsolidasi di internal pemerintahan tetap berjalan, kompak, dan solid sesuai arahan Presiden Jokowi.

Karena itu, Ari berharap agar suasana kerja kabinet yang sudah sangat baik untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara itu tak diganggu dengan narasi-narasi politik untuk kepentingan sesaat.

“Saya berharap suasana kerja kabinet yang sudah sangat baik, yang dilakukan untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, jangan justru diganggu dengan narasi-narasi politik yang hanya dirancang untuk kepentingan sesaat, apalagi hanya untuk men-downgrade tingkat kepercayaan dan kepuasan masyarakat pada pemerintahan Presiden Jokowi,” tegas Ari.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement