Rabu 31 Jan 2024 14:15 WIB

Musisi Swedia Desak Israel Dikeluarkan dari Kontes Lagu Eurovision

EBU tidak mengeluarkan Israel karena ingin status kompetisi sebagai event nonpolitik.

Lebih dari 1.000 musisi Swedia mengimbau Persatuan Siaran Eropa (EBU) mengeluarkan Israel dari Kontes Lagu Eurovision akibat perang yang dilancarkan negara itu di Gaza.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Lebih dari 1.000 musisi Swedia mengimbau Persatuan Siaran Eropa (EBU) mengeluarkan Israel dari Kontes Lagu Eurovision akibat perang yang dilancarkan negara itu di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lebih dari 1.000 musisi Swedia mengimbau Persatuan Siaran Eropa (EBU) mengeluarkan Israel dari Kontes Lagu Eurovision akibat perang yang dilancarkan negara itu di Gaza. Kondisi ini sama dengan Rusia yang dilarang dalam kompetisi itu akibat perang di Ukraina.

Dalam sebuah surat terbuka yang disiarkan surat kabar Swedia Aftonbladet pada Senin (30/1/2024), kumpulan artis dari negara tuan rumah Swedia menyatakan harapan bahwa pihak penyelenggara konsisten terhadap negara-negara yang melanggar nilai-nilai demokrasi dan hak azasi manusia.

Baca Juga

Melihat fakta bahwa Rusia dilarang dalam kompetisi itu pada 2022 akibat perangnya di Ukraina, lebih dari 1.000 menandatangani petisi yang menekankan bahwa hal sama juga harus diterapkan kepada Israel.

Sebagai respons atas imbauan tersebut, EBU kemudian menyatakan tidak akan mengeluarkan Israel dari kompetisi itu karena menginginkan status kompetisi tersebut sebagai event nonpolitik yang bertujuan menyatukan penonton dari seluruh dunia melalui musik.

Israel melancarkan serangan membabi buta di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan setidaknya 2.636 orang Palestina dan melukai 65.387 lainnya. Sementara Israel meyakini bahwa hampir 1.200 warganya tewas akibat serangan Hamas tersebut.

Serangan Israel menyebabkan 85 persen dari populasi Gaza terpaksa menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen dari infrastruktur daerah kantong tersebut rusak atau hancur.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement