Rabu 31 Jan 2024 19:50 WIB

Kabar Becak Listrik yang Diluncurkan Prabowo-Gibran Ditarik Kembali Hanya Hoaks

Presiden Becak Listrik Indonesia membantah kabar penarikan kembali becak listrik.

Sekretaris TKN Prabowo Gibran, Nusron Wahid membagikan sebanyak 300 becak listrik secara gratis kepada penarik becak yang tergabung dalam Paguyuban Becak Madiun dan sekitarnya di Lapangan Gulun Kota Madiun Jawa Timur, Senin (29/1/2024).
Foto: Dok istimewa
Sekretaris TKN Prabowo Gibran, Nusron Wahid membagikan sebanyak 300 becak listrik secara gratis kepada penarik becak yang tergabung dalam Paguyuban Becak Madiun dan sekitarnya di Lapangan Gulun Kota Madiun Jawa Timur, Senin (29/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Presiden Becak Listrik Indonesia Nanik S Deyang membantah tudingan yang menyebut penyaluran moda transportasi listrik yang diluncurkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Madiun, Senin (29/1/2024), hanya main-main dan ajang pamer.

"Ada cerita di (aplikasi sosial media) Tiktok ramai, nih. Seolah bahwa becak listrik ini tidak kami berikan, hanya main-main, hanya show, hanya, hanya bohong-bohong, itu hoaks," kata Nanik di Madiun.

Baca Juga

Nanik mengatakan, berita bohong itu berbanding terbalik dengan niat capres nomor urut 2, Prabowo yang ingin membantu meringankan beban wong cilik. Di mana demi mewujudkan niat tersebut, Prabowo mengerahkan timnya untuk merilis kendaraan menggunakan energi hijau.

"Produksi (becak listrik) pertama di dunia dan di Indonesia," ujar Nanik.

"Becak listrik ini diberikan oleh komunitas becak listrik Prabowo ini betul-betul ada dan real," tambah Nanik.

Terkait hoaks yang beredar belakangan, Nanik mengatakan, Katiman, tukang becak yang memberi keterangan itu sebagai korban, di mana Katiman diarahkan untuk memberikan keterangan tersebut tanpa menyadari ucapannya direkam dan disebarluaskan.

"Jadi, yang di Tiktok itu salah. Ini bintang Tiktoknya ada sama saya. Ini (Katiman) disuruh orang untuk ngomong seperti itu," jelas Nanik.

"Dia (Katiman) juga enggak tahu tentang video itu. Jadi kasihan Pak Katiman, dia hanya disuruh orang untuk bicara," tambahnya.

Kendati demikian, Nanik tidak menampik bahwa saat peluncuran, penyerahan becak listrik memang hanya diberikan kepada sejumlah tukang becak sebagai simbolis. Namun, ia menegaskan hal itu dilakukan karena penerima simbolis sudah dilatih menggunakan becak listrik.

"Becak listrik itu, memang waktu launching di Lapangan Gulun itu, kita untuk tunjukkan dan baru kita berikan ke beberapa orang yang sudah diajari, sekitar 8 orang," papar Nanik.

"Sudah diajari dan sudah paham menggunakan becak listrik, itu perwakilan dari 7 kabupaten," tambahnya.

Selain itu, Nanik yang juga bertanggungjawab atas penyaluran becak listrik menjelaskan bahwa distribusi ratusan becak listrik akan dilakukan secara bertahap di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Ia merinci, pada kloter pertama, pemberian becak listrik akan fokus diberikan pada lansia berusia di atas 65 tahun.

"Untuk syaratnya 65 tahun ke atas, memang kita utamakan lansia dulu. Kalau Pak Katiman masih 63, jadi belum masuk dalam daftar," kata Nanik.

"Jadi bapak (Katiman) ini akan masuk dalam daftar di kloter kedua, setelah kloter pertama ini diselesaikan," tambah Nanik.

Lebih lanjut, Nanik mengatakan, kalaupun ada becak listrik yang ditarik, itu tidak berarti batal diberikan. Namun, tengah diperbaiki dan dilengkapi kebutuhan administrasinya untuk dibagikan serentak sesuai jadwal, yakni mulai 1 Februari 2024.

"Tidak betul becak listrik ditarik kembali yang betul adalah memang ditarik untuk diperbaiki, tanggal 1 besok diberikan kembali lengkap dgn administrasinya supaya kalau di jalan, tidak ada masalah apa-apa," tegas Nanik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement