Rabu 31 Jan 2024 20:46 WIB

Norwegia Desak Negara-Negara Donor Kaji Ulang Dampak Penghentian Dana untuk UNRWA

Norwegia tetap pertahankan bantuan untuk UNRWA.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Persiapan pemakaman massal jenazah korban serangan Israel di kamp Rafah, selatan Jalur Gaza, Selasa (30/1/2024). UNRWA berisiko tidak bisa melanjutkan pemberian bantuan kepada pengungsi Palestina.
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Persiapan pemakaman massal jenazah korban serangan Israel di kamp Rafah, selatan Jalur Gaza, Selasa (30/1/2024). UNRWA berisiko tidak bisa melanjutkan pemberian bantuan kepada pengungsi Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Norwegia mendesak negara-negara yang telah memotong pendanaan kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mempertimbangkan lagi konsekuensi tindakan mereka, khususnya terkait warga Palestina di Jalur Gaza. Sejumlah negara telah menyetop dan menangguhkan pendanaan ke UNRWA menyusul adanya dugaan keterlibatan 12 staf dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

"Kami mendesak negara-negara donor untuk merenungkan konsekuensi yang lebih luas dari pemotongan dana mereka untuk UNRWA," kata Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide, Rabu (31/1/2024).

Baca Juga

Eide mengingatkan, peran dan bantuan UNRWA vital bagi 1,5 juta pengungsi di Gaza. "Saat ini, lebih dari sebelumnya, badan tersebut membutuhkan dukungan internasional," ujar Eide.

"Untuk menghindari hukuman kolektif terhadap jutaan orang, kita perlu membedakan antara apa yang telah dilakukan individu dan apa yang diperjuangkan UNRWA," kata Eide.