Sabtu 03 Feb 2024 01:21 WIB

Dorong Peningkatan Berkelanjutan, Mowilex Bentuk Dewan Penasihat Ilmiah

SAB ini akan meningkatkan upaya penelitian dan pengembangan perusahaan.

PT Mowilex Indonesia (Mowilex), membentuk Dewan Penasihat Ilmiah (Scientific Advisory Board/SAB) yang akan meningkatkan kemampuan penelitian, inovasi, dan kepemimpinan industri perusahaan. (ilustrasi)
Foto: istimewa
PT Mowilex Indonesia (Mowilex), membentuk Dewan Penasihat Ilmiah (Scientific Advisory Board/SAB) yang akan meningkatkan kemampuan penelitian, inovasi, dan kepemimpinan industri perusahaan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mowilex Indonesia (Mowilex), membentuk Dewan Penasihat Ilmiah (Scientific Advisory Board/SAB) yang akan meningkatkan kemampuan penelitian, inovasi, dan kepemimpinan industri perusahaan. Para anggota SAB ini akan meningkatkan upaya penelitian dan pengembangan Mowilex.

SAB Mowilex mengadakan pertemuan pertamanya pada 24 Januari 2024 lalu, dan memberikan panduan strategis yang mendorong peningkatan berkelanjutan sesuai dengan standar industri dan praktik terbaik. Selain membantu memajukan inisiatif penelitian dan pengembangan.

Baca Juga

"Pembentukan Dewan Penasihat Ilmiah merupakan tonggak sejarah yang signifikan bagi Mowilex. Dengan memanfaatkan pengalaman akademis dan industri selama puluhan tahun, SAB akan memberikan wawasan yang tak ternilai yang mendorong inovasi dan memperkaya basis pengetahuan kami," ujar Ketua Dewan SAB dan Kepala Penelitian dan Pengembangan Mowilex, Novina Tjahjadi dalam siaran persnya, Jumat (2/1/2024).

"Badan penasihat ini akan menjadi dewan penasihat yang penting bagi kepemimpinan R&D kami, dan ini menunjukkan komitmen kami terhadap kualitas, inovasi, dan pengembangan produk," ujar Niko Safavi, CEO PT Mowilex Indonesia.

Dewan Penasihat Ilmiah (SAB) Mowilex menyambut bergabungnya dua profesional industri pelapis pada bulan Januari ini, anggota profesional tambahan lainnya diharapkan dapat bergabung pada tahun 2024. Prof Raymond Fernando, sebagai pimpinan Pusat Teknologi Pelapisan Kenneth N Edwards di California Polytechnic State University, dan beliau telah memegang Arthur C Edwards Endowed Chair di bidang Teknologi Pelapisan dan Ekologi di institusi tersebut sejak tahun 2002.

Selama hampir 40 tahun di bidang ini, Dr Fernando telah menjalankan layanan penelitian dan pengujian pelapis, melatih para profesional industri, dan memberikan konsultasi kepada perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Beliau memperoleh gelar PhD dalam bidang polimer dan pelapis dari North Dakota State University dan BSc dalam bidang kimia di Sri Lanka. 

Raja Krishnamurthy, PhD, MBA, memiliki kepemimpinan yang luas dan keahlian teknis dalam teknologi material, teknologi perekat, industri pelapis dan dekoratif, termasuk proses aplikasi. Karier pengembangan produk dan R&D-nya mencakup hampir tiga dekade bekerja sebagai penasihat teknis, konsultan, dan mentor untuk perusahaan-perusahaan besar di seluruh India dan dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement