REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua penerbangan dari dan ke bandara internasional di ibukota Vietnam, Hanoi, ditunda atau dialihkan ke kota lain pada Jumat. Ini dilakukan lantaran kabut tebal dan polusi udara yang memburuk.
Air Visual, sebuah pemantau indeks kualitas udara online independen, mengatakan bahwa tingkat nano partikel berbahaya yang dikenal sebagai PM2.5 di udara Hanoi mencapai titik tertinggi yang ekstrim, yaitu 257 mikrogram per meter kubik, pada hari Jumat.
"Semua penerbangan yang masuk dialihkan ke kota-kota lain, termasuk Haiphong atau Danang. Tidak ada yang bisa lepas landas saat ini," ujar seorang pejabat di Bandara Internasional Noi Bai, yang menolak disebutkan namanya, seperti dikutip Reuters, Jumat (2/2/2024).
Hampir 100 penerbangan dari dan ke bandara telah terpengaruh buruknya polusi udara di Hanoi.
Maskapai penerbangan murah Vietnam, Vietjet, mengatakan bahwa beberapa penerbangannya yang dijadwalkan mendarat di Hanoi telah dialihkan untuk mendarat di Kota Haiphong.
Polusi udara di Hanoi secara konstan berada di antara yang tertinggi di dunia, dengan otoritas kesehatan bulan lalu menyarankan orang-orang untuk memakai masker dan membatasi aktivitas di luar ruangan.