Ahad 04 Feb 2024 21:19 WIB

KPU Yogyakarta Kebut Pengepakan Logistik Pemilu

KPU Yogyakarta segera menyiapkan pendistribusian logistik ke TPS.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Logistik pemilu 2024.
Foto: Edi Yusuf/Republika
(ILUSTRASI) Logistik pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengebut pengepakan logistik untuk kebutuhan Pemilu 2024. Logistik pemilu ini nantinya didistribusikan ke tingkat kecamatan dan tempat pemungutan suara (TPS).

Ketua KPU Kota Yogyakarta Noor Harsya Aryo Samudro mengatakan, pengepakan dilakukan serta proses sortir dan lipat surat suara tuntas. Pengepakan untuk logistik pemilu dalam kotak suara disebut sudah selesai pada 1 Februari 2024. “Dilanjutkan pengepakan kebutuhan logistik di luar kotak suara hingga hari ini,” kata dia, Ahad (4/2/2024).

Baca Juga

Noor menjelaskan, logistik dalam kotak surat suara, yaitu surat suara, sampul, formulir, hingga tinta. Sementara di luar kotak suara, seperti bilik suara, alat tulis, hingga berbagai tanda pengenal petugas di TPS.

Menurut Noor, pihaknya berupaya memastikan pengepakan logistik pemilu dilakukan petugas dengan cermat dan mengacu prosedur operasi standar (SOP). Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan mitigasi risiko kesalahan penempatan dan kesalahan jumlah logistik. “Kami berharap setting pengepakan logistik ini bisa sesuai dengan harapan sesuai SOP,” ujarnya.

Setelah pengepakan tuntas, Noor mengatakan, KPU Yogyakarta menyiapkan pendistribusian logistik pemilu ke tingkat kecamatan hingga TPS. Sebagaimana ketentuan, kata dia, logistik pemilu harus sudah tiba di lokasi TPS satu hari sebelum jadwal pemungutan suara.

Di Kota Yogyakarta, untuk Pemilu 2024 disiapkan 1.298 TPS, yang tersebar di 14 kecamatan. “Soal kapan kami distribusikan, kami akan menggelar rapat pleno perencanaan distribusi logistik,” kata Noor.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement