REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan tampil dalam debat terakhir Pilpres 2024, cenderung kalem alias tidak agresif, seperti yang dilakukannya dalam dua debat sebelumnya. Dalam debat sebelumnya, Anies selalu menyerang capres Prabowo Subianto dalam setiap kesempatan.
Hal itu berbeda dalam debat pamungkas, Anies secara umum menunjukkan strategi debat yang halus. Usai debat berlangsung, awak media menanyakan kepada Anies mengapa ia tampil cenderung 'manis'.
Bukannya menjawab sendiri, Anies menyerahkan pertanyaan itu kepada pasangannya, yaitu Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk menjawabnya. Ketua umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjelaskan, sebetulnya esensi debat yang paling penting adalah tujuannya.
Lantas dia membeberkan tiga poin yang menjadi highlight pada debat terakhir 2024. "Hasil perjalanan panjang hampir setahun ini ketemu bersalaman dengan semua orang itu kesimpulannya negara tidak boleh cuek," kata Cak Imin di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (4/2/2024) malam WIB.
"Pemerintah tidak boleh abai, negara harus memberikan sebanyak-banyak kebutuhan rakyat terpenuhi sehingga negara tidak boleh berdagang, pemerintah tidak boleh berdagang dengan rakyatnya. Nah itu clue pertamanya," kata Cak Imin kepada wartawan.
Lalu, poin kedua, sejalan dengan poin pertama, Cak Imin menyebut, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang memiliki pendapat yang sejalan dengan Anies. Hal itu menandakan Prabowo dan Ganjar setuju dengan konsep perubahan yang diusung Anies.
"Pak Prabowo, Pak Ganjar dua-duanya udah bergeser setuju perubahan. Yok renungkan saja nanti malam saya ga ngarang ini, lihat setiap elemen kalimat yang muncul di akhir di tanya jawab dan diakhir kesimpulan. Kami merasa sangat berhasil karena pada dasarnya Pak Ganjar maupun Pak Anies sampeyan delok dewe (kamu lihat sendiri) itu setuju perubahan," jelas Cak Imin.
Anies sudah sampaikan gagasan...