REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas mendesak organisasi hak asasi manusia untuk mendokumentasikan dan menindaklanjuti cerita para warga Palestina yang ditahan pasukan Israel di Gaza. Serta laporan penyiksaan dan perlakuan mempermalukan yang mereka alami selama di tahanan.
"Kesaksian-kesaksian mengenai pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap tahanan di Gaza merupakan bukti lain kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang disengaja, yang harus diadili di pengadilan internasional," kata Hamas dalam pernyataannya seperti dikutip dari Aljazirah, Senin (5/2/2024).
Sementara itu, komisioner lembaga bantuan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan, hampir lima persen populasi Jalur Gaza tewas, terluka atau hilang selama empat bulan serangan Israel ke pemukiman Palestina. "Perang ini sudah berlangsung selama empat bulan, sekitar 100.000 orang di Gaza entah tewas, terluka atau hilang," kata Lazzarini di media sosial X.
Ia menambahkan lebih dari 80 persen dari 2,3 juta warga Gaza terpaksa mengungsi. Sebagian besar dari mereka harus mengungsi beberapa kali. "Gencatan senjata sudah terlambat, dibutuhkan lintas berbeda untuk orang-orang di Gaza, di Israel, di tempat lain di kawasan dan sekitarnya," kata Lazzarini.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sampai Ahad (4/2/2024) kemarin setidaknya 27,478 orang dikonfirmasi tewas dan 66.834 orang terluka dalam pengeboman Israel di Jalur Gaza.