Selasa 06 Feb 2024 11:25 WIB

Konflik Hizbullah-Israel, Sejumlah WNI Direlokasi

Sebanyak 49 orang dari total 232 WNI di Lebanon tinggal di wilayah selatan Lebanon.

Red: Setyanavidita livicansera
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha (kiri) menyampaikan keterangan pers tentang upaya perlindungan WNI di Timur Tengah, dalam pengarahan media di Jakarta pada Senin (5/2/2024)
Foto: ANTARA/Yashinta Difa
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha (kiri) menyampaikan keterangan pers tentang upaya perlindungan WNI di Timur Tengah, dalam pengarahan media di Jakarta pada Senin (5/2/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Lebanon selatan sempat direlokasi ke tempat perlindungan KBRI Beirut, guna mengantisipasi eskalasi konflik antara kelompok Hizbullah dan Israel. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menyebut sebanyak 49 orang dari total 232 WNI di Lebanon tinggal di wilayah selatan negara itu.

“Beberapa waktu yang lalu KBRI Beirut telah melakukan relokasi WNI kita di Lebanon selatan ke shelter di KBRI. Namun, ketika situasi sudah membaik, mereka kembali lagi ke Lebanon selatan,” kata Judha dalam pernyataan pers di Jakarta, pada Senin (5/2/2024).

Baca Juga

Menurut Judha, situasi keamanan di Lebanon masih belum stabil dan masih bergejolak.  Karena itu, pemerintah terus memonitor situasi di Lebanon dan kawasan Timur Tengah guna mengantisipasi eskalasi konflik yang dapat membahayakan keselamatan WNI.

Selain menjalin komunikasi dengan WNI di kawasan tersebut, Kemlu terus memperbarui rencana cadangan dan skenario evakuasi, jika diperlukan. “Namun hingga saat ini kita masih terus melakukan pemantauan,” tutur Judha.