REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada kalanya, umat manusia, berputus asa saat mencari rezeki berupa materi. Dalam keterputusasaan itu godaan pun muncul untuk melakukan berbagai hal yang dilanggar Allah SWT.
Dua ayat Alquran ini, bisa menjadi pengingat dan semangat, betapa Allah SWT telah mengatur rezeki makhluk di bumi.
Pertama, Surat Hud ayat 6
Umat manusia dan binatang yang diberada di atas telah dijamin rezekinya oleh Allah SWT. Dalam Alquran surat Hud ayat 6, Allah SWT berfirman:
۞ وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)." (QS Surat Hud [11]: 6).
Menukil Tafsir Al-Muyassar Kementerian Agama Arab Saudi, ayat tersebut menegaskan bahwa sesungguhnya Allah telah menjamin rezeki semua makhluk yang berjalan di atas permukaan bumi, sebagai bentuk karunia dari-Nya, dan Dia mengetahui tempat tinggalnya saat hidup dan setelah matinya, dan mengetahui tempat dimana ia akan mati. Semua itu sudah tertulis di satu kitab di sisi Allah yang sudah menerangkan semua itu.
Sedangkan dalam Tafsir Tahlili Kemenag dijelaskan bahwa binatang-binatang yang melata, yang hidup di bumi yang meliputi binatang yang merayap, merangkak, atau pun yang berjalan dengan kedua kakinya, semuanya dijamin rezekinya oleh Allah SWT.
Binatang-binatang itu diberi naluri dan kemampuan untuk mencari rezekinya sesuai dengan fitrah kejadiannya, semuanya diatur Allah dengan hikmat dan kebijaksanaan-Nya sehingga selalu ada keserasian.
Jika tidak diatur demikian, mungkin pada suatu saat ada binatang yang berkembang-biak terlalu cepat, sehingga mengancam kelangsungan hidup binatang-binatang yang lain, atau ada yang mati terlalu banyak, sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan.
Jika ada sebagian binatang memangsa binatang lainnya, hal itu adalah dalam rangka keseim-bangan alam, sehingga kehidupan yang harmonis selalu dapat dipertahan-kan.
Allah SWT mengetahui tempat berdiam binatang-binatang itu dan tempat persembunyiannya, bahkan ketika masih berada dalam perut induknya.
Pada kedua tempat itu, Allah SWT senantiasa menjamin rezekinya dan semua itu telah tercatat dan diatur serapi-rapinya di Lauh Mahfudz, yang berisi semua perencanaan dan pelaksanaan dari seluruh ciptaan Allah secara menyeluruh dan sempurna.
Dalam Tafsir Al-Wajiz, pakar fikih dan tafsir negeri Suriah, Syekh Prof Wahbah az-Zuhaili juga menjelaskan bahwa semua makhluk di atas bumi, baik yang melata maupun berjalan, baik manusia ataupun hewan, tidak ada satu pun melainkan Allah-lah yang memberi rezeki.
Menurut dia, Allah SWT memberikan rezeki dengan keutamaan, rahmat dan ihsan. Dia mengetahui tempat tinggal dan tempat penyimpanan para makhluknya, atau tempat hidup dan matinya. Semuanya telah tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).