Kamis 08 Feb 2024 11:33 WIB

Rawan Longsor, BPBD Ingatkan Wisatawan tak Lewati Jalur Wisata Cisarua-Parongpong

Kondisi curah hujan yang tinggi berpotensi terjadi longsor susulan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Kondisi longsor di ruas jalan Sersan Bajuri, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Jawa Barat
Foto: Edi Yusuf/Republika
Kondisi longsor di ruas jalan Sersan Bajuri, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat mengingatkan wisatawan untuk sementara tidak melintasi jalur wisata Parongpong-Cisarua yang rawan dengan longsor. Mereka mengimbau wisatawan dapat melintas melalui jalur Cihanjuang.

Seperti diketahui longsor di tebing yang berada di Jalan Kolonel Masturi, Parongpong atau dekat curug Pelangi terjadi Selasa (6/2/2024) kemarin. Akibatnya, material longsor sempat menutup akses jalan hingga akhirnya berhasil dievakuasi.

Baca Juga

"Kamis, Jumat, Sabtu dan Ahad libur banyak wisatawan ke Lembang. Saya mengingatkan kepada wisatawan untuk sementara tidak banyak memakai jalur Cisarua-Parongpong," ujar Plt Kepala BPBD Kabupaten Bandung Barat Asep Sehabudin, Kamis (8/2/2024).

Asep mengimbau, wisatawan menggunakan jalur Cihanjuang-Parongpong atau ke Dusun Bambu melalui Cisarua dan tidak melewati Parongpong. Sebab kondisi curah hujan yang tinggi berpotensi terjadi longsor susulan.

Ia mengatakan telah berkoordinasi dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat untuk menginformasikan hal tersebut kepada wisatawan.

Menurut Asep kondisi badan jalan relatif tidak bermasalah. Namun, terdapat tebing yang dikhawatirkan terjadi bencana longsor. "Kita mewaspadai mengingatkan kepada mereka tidak pakai jalur Cisarua lewat Parongpong tapi Cisarua jalur Cihanjuang ke Parongpong dan Lembang menjaga saja curah hujan tinggi," kata dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau masyarakat waspada terhadap  potensi dampak cuaca ekstrem yang biasa terjadi pada musim hujan. Seperti hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang.

"Potensi angin puting beliung dan potensi hujan es yang dapat mengakibatkan bencana," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement