REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak semuanya dapat masuk ke venue Gelora Bung Karno (GBK). Membeludaknya jumlah massa, membuat sebagian tertahan di gerbang masuk GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (10/2/2024).
Mereka tidak tertampung karena kapasitas GBK yang tidak mencukupi antusias pendukung yang ingin mendukung secara langsung. Pendukung asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, bernama Kamal mengatakan, ia bersama rombongan dari Purwakarta tidak bisa masuk areal GBK.
"Penuh sekali, tidak memungkinkan memaksa masuk, mending di pinggir jalan saja," kata Kamal.
Di pintu masuk 10 GBK pada Sabtu sekitar jam 13.30 WIB, ribuan massa tertahan di pintu masuk. Mereka memilih meneduh di bawah pohon dan juga berjalan.
Tidak hanya yang keluar, tapi massa pendukung juga berebut untuk keluar dari dalam areal GBK, karena di dalam sudah terlalu padat. Seorang pendukung dari Jakarta Timur, Heni mengatakan, ia bersama pendukung lain juga sempat kesulitan untuk keluar dan sempat ingin melompat pagar.
"Sudah sempat masuk, tapi karena penuh jadi mending keluar saja lebih nyaman di luar," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2 dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3. KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Sedangkan jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.