Senin 12 Feb 2024 15:57 WIB

Para Pengungsi Banjir Demak Harap Bisa Nyoblos di Dekat Pengungsian

Para pengungsi banjir Demak, Jateng berharap bisa nyoblos di TPS dekat pengungsian.

Warga terdampak banjir Demak. Para pengungsi banjir Demak, Jateng berharap bisa nyoblos di TPS dekat pengungsian.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Warga terdampak banjir Demak. Para pengungsi banjir Demak, Jateng berharap bisa nyoblos di TPS dekat pengungsian.

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Para pengungsi banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berharap masih bisa menggunakan hak pilih mereka pada Pemilu 2024, 14 Februari mendatang, di tempat pemungutan suara (TPS) dekat pengungsian.

"Sepanjang tersedia TPS yang lokasinya juga dekat dengan tempat pengungsian, tentunya saya siap menggunakan hak pilih," kata Yuni, warga Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, yang mengungsi di Balai Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Senin (11/2/2024).

Baca Juga

Yuni, yang mengungsi sejak Jumat 99/2), mengatakan jika tidak tersedia TPS dekat dengan tempat pengungsian, maka dia tidak memungkinkan mendatangi TPS di dekat rumahnya, tempat dia terdaftar sebagai pemilih, karena lokasinya terdampak banjir.

Harapan serupa juga diungkapkan Yusrun Nikmah, pengungsi bencana banjir Demak yang mengaku siap mencoblos jika disediakan TPS terdekat.

Yusrun pun tetap akan menggunakan hak pilihnya di TPS tempat dia terdaftar sebagai pemilih selama banjir sudah surut dan kondisi aman untuk kembali ke rumah.

"Kalau pun banjir sudah surut dan aman untuk kembali pulang ke rumah, juga tidak ada permasalahan untuk mencoblos di TPS dekat rumah," kata Yusrun.

Kemudian, Parti, warga Desa Karanganyar yang mengungsi di Terminal Jati Kudus, mengaku belum bisa memikirkan untuk bisa mencoblos atau tidak.

Hal itu karena hingga Senin, air genangan banjir di desanya masih tinggi, sehingga belum memungkinkan untuk pulang ke rumahnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Demak Siti Ulfaati sedang rapat sehingga belum memberikan jawaban terkait solusi bagi warga terdampak banjir dalam memberikan hak suara mereka.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, jumlah warga terdampak banjir yang mengungsi mencapai 20.772 jiwa, tersebar di 19 desa pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Karanganyar dan Gajah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement