REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menjajaki program kerja sama pertukaran mahasiswa antara Continuing Education Program–Center for Computing and information Technology (CEP-CCIT) FTUI dengan Professional University of Information and Management for Innovation (i-University) di Tokyo, Jepang. Penjajakan dilakukan sebagai upaya untuk memperkaya SDM Indonesia di bidang cybersecurity.
“Dalam menghadapi tantangan global di era digital ini, kerja sama dengan i-University Tokyo menjadi langkah strategis bagi FTUI dalam membuka peluang pendidikan yang inovatif bagi mahasiswa,” ucap Dekan FTUI Heri Hermansyah dalam siaran pers, Senin (12/2/2024).
Heri mengatakan, kolaborasi tersebut bukan hanya pertukaran mahasiswa, tetapi juga sebuah peluang untuk menggali pengalaman holistik dalam bisnis, ICT, dan komunikasi global. Itu dilakukan untuk membawa mahasiswa FTUI ke tingkat berikutnya dalam berkontribusi pada masyarakat.
“Kerja sama ini di diskusikan secara mendalam pada kunjungan kerja FTUI yang didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) sebagai upaya untuk memperkaya SDM Indonesia di bidang cybersecurity,” terang dia.
Wakil Rektor bidang ICT i-University Toshihiro Hirayama menyebutkan, pihaknya antusias dengan kerja sama dengan FTUI. Menurut dia, pihaknya berkomitmen untuk memberikan pengalaman pendidikan yang holistik dengan fokus pada bisnis, ICT, dan komunikasi global.
“Melalui pertukaran mahasiswa dan inisiatif bersama, kami yakin dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang memperkaya dan mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang cybersecurity, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat regional ASEAN,” jelas dia.
Tidak hanya berdiskusi tentang pembukaan kerja sama pendidikan tersebut, Toshihiro turut memaparkan beberapa inisiatif yang telah i-University lakukan bersama JNSA. Kerja sama itu merupakan bagian dari program JICA untuk pengembangan cybersecurity di Asia.
FTUI sendiri telah mendirikan Indonesia Cyber Awareness and Resilience Center (IdCARE) sebagai center of excellence dan inisiatif di tingkat regional ASEAN dan sekitarnya. Hingga saat ini, IdCARE telah membantu mengembangkan SDM cybersecurity baik di dalam maupun luar negeri, seperti Timor Leste, Vietnam, Cambodia, Laos, Myanmar, Mongolia, dan Bhutan.