REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak 8 Februari 2024, penggemar BTS atau Army meluncurkan kampanye #HYBEDivestFromZionism melalui media sosial X. Kampanye daring ini digaungkan untuk mendesak Hybe agar melakukan divestasi dari produk hingga layanan zionis yang mendukung genosida di Palestina.
Melalui kampanye tersebut, para Army juga mendesak agar Hybe tidak mengaitkan artis-artis mereka dengan individu pendukung zionis. Sebagai contoh, tak lagi menjalin hubungan dengan selebritas pendukung zionis seperti Usher dan Scooter Braun.
"Dua zionis ini menunjukkan kebahagiaan ketika Rafah dibom oleh Israel. Saya muak. Saya tidak akan pernah memaafkan Bang PD (Pendiri HYBE yaitu Bang Si Hyuk) karena telah memasukkan (Braun) ke HYBE America," ungkap seorang penggemar melalui X, seperti dikutip pada Selasa (13/2/2024).
Seperti diketahui, Hybe merupakan perusahaan yang menaungi banyak agensi musik bintang K-pop ternama. Salah satu di antaranya adalah agensi BigHit Music yang menaungi grup BTS dan TXT. Hybe lalu mengakuisisi Ithaca Holdings milik Braun dan menggaet pria tersebut menjadi CEO Hybe America.
Braun merupakan salah satu sosok yang cukup vokal dalam menyuarakan dukungan untuk Israel. Di sisi lain, Usher juga secara terbuka memberikan dukungannya untuk Israel pada 7 Oktober lalu. Anggota BTS, Jungkook, sempat berkolaborasi dengan Usher dalam sebuah unggahan video di Instagram, untuk album baru Usher, Coming Home.
"Selamat Usher untuk perilisan albummu, Coming Home. Merupakan sebuah mimpi yang jadi kenyataan untuk bisa bekerja denganmu, #JungKook #StandingNextToYou," unggah akun Instagram BTS sambil membagikan video kolaborasi JungKook dan Usher.
BACA JUGA: Idol K-Pop yang Bakal Selesai Wamil pada 2024 dan Tanggalnya, Jin BTS 4 Bulan Lagi
Sejumlah Army mengekspresikan rasa kecewa mereka karena Hybe terkesan mendukung zionis dan membuat artis-artisnya berkolaborasi dengan pendukung zionis. Sejumlah Army ini lalu meminta agar Army lain ikut bekerja sama dan melakukan boikot terhadap Hybe agar aspirasi mereka didengar.
"Mereka tidak akan mendengarkan kita sampai mereka menghadapi kerugian finansial besar. Ini hanya bisa terwujud bila kita bergerak bersama-sama. Apakah kalian tidak menyadari betapa mengkhawatirkannya sikap Hybe yang mendukung masuknya zionis ke ruang lingkup kita?," ujar penggemar lain.
Melalui kampanye #HYBEDivestFromZionism, Army juga mengajak semua fandom yang ada di bawah naungan HYBE untuk mengirimkan surat fisik ke kantor Hybe. Surat ini memuat aspirasi mereka yang mendesak agar Hybe melakukan divestasi terhadap produk pendukung zionisme dan tidak mengaitkan artis-artis mereka dengan pendukung zionis sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina.
Akun Army for Palestine juga memberikan tutorial kepada penggemar di luar Korea Selatan untuk menggunakan layanan surat daring untuk berpartisipasi. Layanan ini dapat mencetak dan mengirimkan surat yang ingin dikirimkan oleh penggemar ke kantor Hybe.
Gerakan ini mendapatkan sambutan yang cukup baik dari banyak Army dan fandom-fandom lain di bawah naungan HYBE. Bahkan, sejumlah fandom di luar Hybe turut mengapresiasi kekompakan para ARMY demi memberikan dukungan untuk Palestina ini.
"(Fandom) lain harus mencontoh tindakan-tindakan berbeda yang kalian rancang untuk mendorong perusahaan agar melakukan divestasi dari zionisme. Kalian sangat luar biasa," kata seorang warganet di X.