REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 mengalami surplus. Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan neraca perdagangan pada periode tersebut mengalami surplus sebesar 2,02 miliar dolar AS.
"Surplus ini memperpanjang catatan surplus beruntun menjadi 45 bulan sejak Mei 2020," kata Amalia dalam konferensi pers, Kamis (15/2/2024).
Meskipun begitu, Amalia menuturkan surplus tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu. Surplus neraca perdagangan tersebut secara nilai turun sebesar 1,27 miliar dolar AS.
BPS mencatat pada Januari 2024, nilai ekspor Indonesia menjadi 20,52 miliar dolar AS. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 8,34 persen secara bulanan dan 8,06 persen secara tahunan.
"Penurunan nilai ekspor secara bulanan dan tahunan utamanya disumbang oleh penurunan nilai ekspor sektor industri pengolahan dan pertambangan," jelas Amalia.
Sementara itu, nilai impor tercatat mencapai 18,51 miliar dolar AS. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 3,13 persen secara bulanan namun meningkat sebesar 0,46 persen secara tahunan.
Penurunan nilai impor secara bulanan terjadi pada seluruh kelompok penggunaan. Hal itu mencakup barang konsumsi, bahan baku penolong, dan barang modal. Sementara itu, peningkatan impor secara tahunan disumbang oleh kelompok barang konsumsi dan barang modal.