Kamis 15 Feb 2024 21:36 WIB

KAI akan Datangkan 54 Lokomotif dari AS untuk Angkutan Barang

Pengadaan 54 lokomotif baru tersebut merupakan kelanjutan pembelian pada 2011.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Sejumlah penumpang menunggu keberangkatan rangkaian kereta rel listrik (KRL) Tanah Abang - Rangkas Bitung di Stasiun Kebayoran, Selasa (30/1/2024) malam. Rangkaian KRL di rute tersebut sempat mengalami gangguan  karena roda KRL tersangkut kawat spring bed yang dibuang di rel sekitar Pondok Ranji, Tangerang Selatan.
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Sejumlah penumpang menunggu keberangkatan rangkaian kereta rel listrik (KRL) Tanah Abang - Rangkas Bitung di Stasiun Kebayoran, Selasa (30/1/2024) malam. Rangkaian KRL di rute tersebut sempat mengalami gangguan karena roda KRL tersangkut kawat spring bed yang dibuang di rel sekitar Pondok Ranji, Tangerang Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bersama anak perusahaan Caterpillar Amerika Serikat (AS), Progress Ra melakukan penandatanganan kontrak kerja sama pengadaan 54 lokomotif di Gedung Jakarta Railways Center, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024). Kesepakatan tersebut merupakan salah satu langkah strategis KAI dalam rencana pengembangan angkutan barang di Sumatra Selatan. 

“Penandatanganan kontrak ini adalah sebagai wujud nyata kehadiran pemerintah dalam menyediakan transportasi kereta api untuk masyarakat melalui layanan KAI,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (15/2/2024). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, pengadaan sarana sejumlah 54 lokomotif baru tersebut merupakan kelanjutan dari pembelian 91 lokomotif sebelumnya yang telah KAI terima sejak 2011. Lokomotif tersebut dilengkapi dengan teknologi terbaru dan fitur-fitur yang ramah lingkungan sehingga mampu untuk mencapai standar yang tinggi dalam mendukung keberlangsungan lingkungan. 

Lokomotif yang akan didatangkan tersebut berjenis GT38AC atau yang dikenal di Indonesia sebagai CC 205. Kemampuan menarik kereta atau gerbong yang besar dari jenis lokomotif tersebyt telah memberikan dampak yang signifikan dalam hal efisiensi dan emisi karbon yang dikeluarkan. 

Lokomotif jenis terdebut dirancang khusus untuk lingkungan Asia Tenggara dan telah terbukti beroperasi secara baik dengan menggunakan bahan bakar biodiesel (B35) yang ramah lingkungan. Fitur-fitur lokomotif ini di antaranya memiliki mesin 710 delapan silinder, motor traksi AC yang kuat dan tahan lama, serta rancangan kabin dan bodi lokomotif yang mendukung visibilitas masinis.

Didiek mengatakan ke-54 lokomotif tersebut akan datang secara bertahap mulai April 2025 hingga April 2026. Pengadaan lokomotif tersebut akan mendukung target 85 juta ton angkutan batu bara di Sumatra bagian Selatan di tahun 2026, dimana pada 2023 telah tercapai sebanyak 51 juta ton. 

Pembelian lokomotif ini juga dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan energi domestik dan memenuhi permintaan energi di dunia internasional yang terus meningkat.

“KAI terus membangun kolaborasi dengan perusahaan di dalam ataupun luar negeri sebagai komitmen perusahaan untuk mengurangi emisi karbon, mitigasi polusi, serta tujuan untuk merawat warisan alam Indonesia bagi generasi mendatang," jelas Didiek.

Executive Vice President of Locomotive Progress Rail, menyambut baik kesempatan untuk bekerja sama kembali dengan KAI tersebut. Khususnya dalam menghadirkan lokomotif seri GT yang telah menunjukkan kinerja, keandalan, dan efisiensi yang prima.

“Kami berharap dapat melanjutkan dukungan kami terhadap KAI dengan solusi yang kami tawarkan untuk membantu mereka mencapai tujuan operasional dan pengurangan emisi,” ucap Jack Zhang. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement