Jumat 16 Feb 2024 13:04 WIB

Korban Bullying Usia 11 Tahun ke Bawah Berisiko 3x Lipat Alami Masalah Kesehatan Mental

Risiko masalah kesehatan mental bisa dialami anak korban bullying saat mereka remaja.

Red: Qommarria Rostanti
Ilustrasi Bullying. Korban bullying pada usia anak-anak berisiko 3 kali lipat mengalami masalah kesehatan mental pada akhir remaja.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Bullying. Korban bullying pada usia anak-anak berisiko 3 kali lipat mengalami masalah kesehatan mental pada akhir remaja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi menemukan anak-anak yang menjadi korban bullying atau perundungan pada usia 11 tahun mengembangkan ketidakpercayaan interpersonal yang kuat seiring bertambahnya usia. Tak hanya itu, anak-anak korban bullying berisiko tiga kali lipat mengalami masalah kesehatan mental pada akhir remaja.

Dikutip dari Medical Daily pada Jumat (16/2/2024), studi yang dipimpin bersama oleh UCLA Health dan University of Glasgow menunjukkan bahwa ancaman sosial seperti bullying, dapat memengaruhi kesehatan mental anak. Tindakan tak terpuji itu bisa membentuk keyakinan bahwa orang lain tidak dapat dipercaya atau bahwa dunia bersifat bermusuhan, berbahaya, atau tidak dapat diprediksi.

Baca Juga

Keyakinan tersebut kemudian menyebabkan perkembangan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, hiperaktivitas, dan kemarahan pada tahun-tahun berikutnya. Temuan tersebut dipublikasikan dalam jurnal Nature Mental Health.

Studi sebelumnya telah menunjukkan adanya hubungan potensial antara bullying pada masa kanak-kanak dan masalah kesehatan mental, seperti depresi, penyalahgunaan zat, kecemasan, dan tindakan menyakiti diri sendiri. Namun, studi saat ini mengkonfirmasi jalur bagaimana perundungan menyebabkan ketidakpercayaan dan akhirnya berkembang menjadi masalah kesehatan mental.