Sabtu 17 Feb 2024 14:15 WIB

Penyuluhan Agama Tingkatkan Motivasi dan Kebaikan Warga Binaan

Pennyuluhan agama di Lapas merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Agama.

Warga binaan suatu Lapas.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga binaan suatu Lapas.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan memberikan penyuluhan agama kepada narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar menjadi manusia yang lebih baik.

"Penyuluhan agama di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan) diberikan secara intensif sesuai dengan agama yang dianut masing-masing WBP bekerja sama dengan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Selatan (Sumsel) dan kabupaten/kota setempat," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya di Palembang, Selasa (17/2/2024).

Baca Juga

Dia menjelaskan kegiatan penyuluhan agama pada pekan kedua Februari 2024 ini diberikan kepada WBP Lapas Narkotika Kelas II/A Muara Beliti, Kabupaten Musirawas.

Kegiatan penyuluhan agama tersebut dilakukan oleh penyuluh agama Islam, yang dipimpin langsung Kepala Kemenag Kabupaten Musi Rawas Kholil Aziz karena sebagian besar WBP di Lapas Narkotika Kelas II/A Muara Beliti beragama Islam.

Sedangkan bagi WBP beragama Kristen dan yang lainnya juga diberikan penyuluhan oleh penyuluh agama sesuai agama yang bersangkutan.

Dalam kegiatan penyuluhan tersebut, kata dia, setidaknya ada enam pilar karakter yang dapat dibentuk yakni kejujuran, rasa percaya diri, rasa hormat, rasa tanggung jawab, rasa kepedulian, dan toleransi antar sesama.

"Saya mengapresiasi bimbingan dan penanaman nilai-nilai positif yang diberikan oleh tim penyuluh keagamaan secara intensif kepada WBP," ujarnya.

Melalui kegiatan itu,Ilham mengharapkan para warga binaan dapat mengimplementasikan nilai-nilai positif yang diberikan penyuluh agama.

"Semoga WBP dapat mengimplementasikan nilai-nilai positif yang diberikan penyuluh agama dalam kehidupan mereka sehari-hari, sehingga diharapkan WBP tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama di masa-masa yang akan datang," katanya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement