REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para insinyur West Virginia University (WVU) melakukan penelitian terkait sistem reaktor kimia baru yang menggunakan gelombang mikro, guna mengurangi panas industri dan emisi karbon dioksida (CO2). Teknologi ini bertujuan untuk memproduksi etilena dan amonia secara bersamaan, mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 85 persen.
Studi ini dipimpin oleh John Hu, Statler Chair in Engineering for Natural Gas Utilization di WVU, dan Benjamin M Statler seorang profesor teknik kimia dan direktur WVU Center for Innovation in Gas Research and Utilization. Studi ini didanai oleh Departemen Energi AS sebesar 3 juta dolar AS.
Hu menekankan bahwa meskipun penelitian ini berfokus pada produksi etilena dan amonia, teknologi ini dapat diterapkan secara luas pada banyak proses industri lainnya yang membutuhkan panas untuk bekerja.
Berbagai industri membutuhkan panas untuk melakukan berbagai hal, mulai dari menghilangkan kelembapan, menciptakan uap hingga melelehkan plastik dan mengolah logam. Menurut Departemen Energi, panas industri menyumbang sekitar 9 persen dari emisi AS.