Sabtu 24 Feb 2024 15:41 WIB

Palestina Tolak Rencana Netanyahu untuk Gaza Pascaperang

Otoritas Palestina yang dipimpin Fatah juga menolak rencana Netanyahu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Andri Saubani
Tentara Israel berpose di Jalur Gaza.
Foto: AP Photo/Tsafrir Abayov
Tentara Israel berpose di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Palestina menolak rencana resmi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang akan diterapkan di Jalur Gaza ketika perang dengan Hamas telah usai. Menurut Palestina, dengan adanya penolakan, hal itu berarti rencana Netanyahu bakal gagal atau tidak bisa dilaksanakan.

“Mengenai hari setelahnya (perang) di Jalur Gaza, Netanyahu menyampaikan ide-ide yang dia tahu sepenuhnya tidak akan pernah berhasil,” kata anggota Politbiro Hamas, Osama Hamdan, kepada awak media, dikutip laman Al Arabiya, Jumat (23/2/2024).

Baca Juga

Otoritas Palestina yang dipimpin Fatah juga menolak rencana Netanyahu. Juru Bicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan, gagasan Netanyahu untuk Gaza pasca-perang pasti akan gagal. “Jika dunia benar-benar tertarik untuk mendapatkan keamanan dan stabilitas di kawasan, dunia harus mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina dan mengakui negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” katanya.

Netanyahu telah merilis rencana resmi pertamanya terkait apa yang hendak dilakukannya di Jalur Gaza jika perang dengan Hamas telah berakhir. Dalam rencana tersebut, Israel disebut akan mempertahankan kontrol keamanan atas seluruh Gaza dan membuat proses rekonstruksinya bergantung pada kemajuan demiliterisasinya.