Sabtu 24 Feb 2024 16:49 WIB

Intip Strategi LPS Berdayakan UMKM Batik Fractal

LPS menggelar peragaan busana batik fractal dan pameran.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Setyanavidita livicansera
Pengunjung menyaksikan pameran instalasi payung Chatra saat Borobudur Tridaya Festival 2023 di lapangan Ringinputih, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (23/12/2023). Borobudur Tridaya Festival 2023 diprakarsai pemuda dari 20 desa di kecamatan Borobudur dengan menggelar pentas seni tradisonal, pameran instalasi candi Borobudur berbahan kain batik dan instalasi 1.980 payung Chatra yang bertujuan untuk mengangkat kearifan lokal menjadi daya tarik wisata.
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Pengunjung menyaksikan pameran instalasi payung Chatra saat Borobudur Tridaya Festival 2023 di lapangan Ringinputih, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (23/12/2023). Borobudur Tridaya Festival 2023 diprakarsai pemuda dari 20 desa di kecamatan Borobudur dengan menggelar pentas seni tradisonal, pameran instalasi candi Borobudur berbahan kain batik dan instalasi 1.980 payung Chatra yang bertujuan untuk mengangkat kearifan lokal menjadi daya tarik wisata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memastikan komitmennya memelihara stabilitas sistem keuangan melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Terbaru, LPS menggelar peragaan busana batik fractal dan pameran karya 30 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Batik Sukabumi dan Cianjur, di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (23/2/2024).

“Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan batik sekaligus mendukung UMKM Batik dan senantiasa memajukan Batik sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang telah diakui dunia serta memiliki nilai seni dan nilai guna,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (23/2/2024). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, program tersebut cukup unik karena menggabungkan seni tradisional batik dan teknologi informasi. Untuk memudahkan para pelaku UMKM, proses desain batik akan memanfaatkan aplikasi atau perangkat lunak komputer dengan nama jBatik. 

“LPS sangat serius untuk mendorong pengembangan Batik Fractal di Indonesia, terlebih melalui kegiatan ini kita ingin mendukung UMKM Batik untuk terus berkembang dan lebih dikenal,” ucap Purbaya.

Purbaya juga menekankan, pihaknya berkeinginan untuk mengembangkan potensi batik Sukabumi menjadi produsen batik ternama. Seperti batik di wilayah Indonesia lainnya semisal Cirebon, Pekalongan, dan Yogyakarta.

“Apalagi dengan semakin mudahnya akses menuju wilayah Sukabumi dari daerah sekitarnya dengan adanya Jalan Tol Bogor, Ciawi dan Sukabumi (Bocimi), dan terus bertambahnya arus wisatawan yang menuju Sukabumi serta tempat wisata sekitarnya dapat dimanfaatkan para UMKM untuk memasarkan produk-produknya,” ungkap Purbaya.

Sementara itu, Anggota DPR Desy Ratnasari menyatakan apresiasinya terhadap kepedulian LPS untuk masyarakat, khususnya terkait dukungan LPS kepada UMKM di wilayah Sukabumi. Desy menuturkan, dukungan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat terutama UMKM Batik sangat dibutuhkan.

“Semoga masyarakat yang telah mendapatkan juga bisa mengaplikasikan berbagai ilmu positif untuk nantinya dapat menaikkan kesejahteraannya,” tutur Desy. Kegiatan peragaan busana dan pameran ini merupakan hasil pendampingan 30 UMKM dengan Batik Fractal melalui berbagai pelatihan. Pelatihan tersebut sudah dilaksanakan sejak September 2023 bertempat di Sukabumi Creative Hub. 

Dalam pelaksanaannya, pelatihan tersebut tidak hanya berfokus pada pengembangan batik, namun juga meliputi pelatihan dalam melakukan pemasaran produk, khususnya pemasaran di media sosial. Pelatihan tersebut dapat meningkatkan kualitas produk batik yang dihasilkan dan juga meningkatkan eksplorasi akan motif-motif batik dengan menjaga warisan budaya di Sukabumi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement