REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Citra Institute, Efriza menyebut, capres Pilpres 2024, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo bisa saja maju sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024. Anies dan Ganjar diketahui kalah dalam Pilpres 2024, berdasarkan hasil hitung cepat dan real count sementara.
"Nama-nama seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sebagai capres gagal, memungkinkan juga diperhitungkan (menjadi cagub DKI)," kata Efriza ketika dihubungi Republika dari Jakarta, Ahad (25/2/2024).
Menurut dia, apabila benar Anies dan Ganjar mau maju dalam Pilgub DKI, maka keduanya harus legawa turun level politik. Turun kelas dari capres menjadi cagub. "Sekadar ambisi kekuasaan, tak terpilih di capres menjadi cagub juga tak masalah," kata dosen Ilmu Pemerintahan di Universitas Sutomo, Serang, Banten itu.
Anies dan Ganjar diketahui sama-sama pernah menduduki kursi gubernur. Anies menduduki kursi gubernur DKI Jakarta satu periode (2017–2022), sedangkan Ganjar menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah dua periode (2013–2023).
Terpisah, pengamat politik, Arifki Chaniago menyebut, Anies kemungkinan besar akan maju lagi dalam Pilgub DKI Jakarta. Sebab, Anies masih populer dan masih punya jatah menjadi gubernur DKI selama satu periode lagi.
Menurut Arifki, PKS bisa saja mengusung Anies kembali sebagai cagub dalam Pilgub DKI yang akan digelar pada November 2024. "Pilihan menarik PKS apakah akan mengusung kembali Anies yang kalah di pilpres, tapi peluangnya cukup besar maju di Pilgub DKI," ujarnya, Ahad.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 2023 lalu menunjukkan bahwa Anies menjadi salah satu top of mind sebagai cagub di kalangan pemilih Jakarta. Sebanyak 6 persen responden secara spontan menyebut nama Anies ketika ditanyakan siapa cagub pilihan mereka.
Kendati begitu, lebih banyak responden, yakni 12,6 persen, menyebut nama mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Selain itu, sebanyak 7,4 persen responden menyebut Ridwan Kamil, lalu 6,2 persen menyebut Sandiaga Uno, dan 4,4 persen menyebut Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.