REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -Kaum Aad adalah umat Nabi Hud Alahissalam, diperkirakan mereka hidup pada sekitar tahun 2400 - 2300 SM.
Kaum atau kerajaan atau bangsa Aad dikisahkan begitu kuat dan disegani oleh kaum atau kerajaan di sekelilingnya.
Dilansir dari Buku Kisah Para Nabi Pra Ibrahim Dalam Perspektif Alquran dan Sains yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nabi Hud diutus pasca banjir besar yang menghacurkan umat Nabi Nuh alaihissalam, karenanya, Nabi Hud dikenal sebagai kelompok nabi-nabi sesudah masa banjir besar atau Post-deluvian Prophets.
Beliau berasal dari Kaum Aad yang merupakan pewaris kaum Nabi Nuh. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اَوَعَجِبْتُمْ اَنْ جَاۤءَكُمْ ذِكْرٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَلٰى رَجُلٍ مِّنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْۗ وَاذْكُرُوْٓا اِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاۤءَ مِنْۢ بَعْدِ قَوْمِ نُوْحٍ وَّزَادَكُمْ فِى الْخَلْقِ بَصْۣطَةً ۚفَاذْكُرُوْٓا اٰلَاۤءَ اللّٰهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"Apakah kamu (tidak percaya dan) heran bahwa telah datang kepadamu tuntunan dari Tuhanmu atas seorang laki-laki dari golonganmu supaya dia memberi peringatan kepadamu? Ingatlah, ketika Dia (Allah) menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum Nuh, dan melebihkan kamu dalam penciptaan (berupa) tubuh yang tinggi, besar, dan kuat. Maka, ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS Al-A‘raf Ayat 69)
Pada ayat di atas, Allah SWT menerangkan kecaman Nabi Hud kepada pemuka-pemuka kaum Aad, bahwa tidak patut mereka merasa heran dan ragu-ragu terhadap kedatangan peringatan dan pengajaran dari Tuhan yang dibawa oleh seorang laki-laki (Nabi Hud) di antara mereka.
Nicholas Clapp seorang warga Amerika Serikat (AS) pemenang award dalam pembuatan film dokumenter. Clapp sangat tertarik mempelajari riwayat-riwayat dalam tradisi Arab Purba, antara lain mengenai bangsa Aad dan kota Iram tempat bangsa Aad.
Clapp kemudian mencermati pernyataan yang terdapat di dalam Alquran Surat Al-Fajr Ayat 6-9. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ
اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ
الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى الْبِلَادِۖ
وَثَمُوْدَ الَّذِيْنَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِۖ
"Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) Aad, (yaitu) penduduk Iram (ibu kota kaum Aad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang sebelumnya tidak pernah dibangun (suatu kota pun) seperti itu di negeri-negeri (lain)? (Tidakkah engkau perhatikan pula kaum) Samud yang memotong batu-batu besar di lembah. (Surat Al-Fajr Ayat 6-9)
Clapp juga mencermati, tradisi Islam tentang riwayat kaum Aad, begitu juga tradisi Arab Purba. Ini dilakukannya sejak tahun 1982 (Ostling, 1992).