REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' menanggapi soal program makan siang gratis milik paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran yang dibahas di sidang kabinet. Hal itu dianggap tidak pantas, mengingat hingga saat ini belum ada pengumuman resmi pemenang Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
"Momen ini tentu akan menambah kebingungan di tengah masyarakat. Kepentingan politis dan sekelompok elite mendahului problem rakyat Indonesia," kata Juru Bicara Timnas Pemenangan AMIN Billy David Nerotumilena, dikutip Selasa (27/2/2024).
Pembahasan program makan siang gratis Prabowo-Gibran itu dianggap tidak sepantasnya sudah dibahas. Sebab proses pemilu masih berlangsung dan belum ditetapkan hasilnya.
"Kalau berbicara program pemerintahan selanjutnya kan kurang pantas, pemilu belum selesai prosesnya, kabinet belum terbentuk. Ditambah lagi legislatif baru belum terpilih dan proses legislasi untuk pembahasan program makan siang ini belum berjalan sama sekali," tuturnya.
Menurut Billy, publik patut mempertanyakan komitmen pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terutama di tengah sulitnya kondisi ekonomi seperti harga beras yang naik, tapi justru membahas program yang seyogyanya bukan menjadi tanggung jawab pejawat.
"Polemik beras langka dan harga beras mahal saja belum aja solusi konkretnya. Belum lagi ke pertumbuhan ekonomi apalagi pemenuhan janji-janji kampanye yang waktunya kurang dari setahun lagi," kata dia.
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD pun menanggapi rapat paripurna Kabinet Indonesia Maju yang membahas program makan siang gratis milik Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, hal tersebut tidaklah tepat dengan memasukkan program makan siang gratis dalam APBN 2025.
"Mestinya kurang tepat, karena APBN (2025) itu nanti kan ditetapkan oleh pemerintah sekarang, tetapi kalau yang mau masuk program makan siang gratis kan pemerintah baru," ujar Mahfud di Bentara Budaya, Jakarta, Senin (26/2/2024).
Mahfud menjelaskan, tak ada program makan siang gratis dari pemerintahan Jokowi periode 2019-2024. Sehingga, tidak tepat jika pemerintahan Jokowi justru sudah menganggarkan program milik Prabowo-Gibran itu.
"Mestinya itu menjadi program pemerintah baru yang baru bisa masuk nanti di APBN perubahan 2025, Juni ya, Juni tahun 2025. Tetapi nggak apa-apa lah itu mungkin hanya sumbangan saja," ujar Mahfud.
"Tetapi kalau dari segi tahapan, itu mestinya ditetapkan oleh pemerintahan baru," sambung cawapres pasangan capres Ganjar Pranowo itu.