Selasa 27 Feb 2024 13:12 WIB

Harga Cabai Makin Melonjak Tembus Rp 100 Ribu Per Kilogram, Pedagang: Naik Gila-gilaan

Komoditas lain yang harganya naik signifikan adalah tomat mencapai Rp 25 ribu perkilo

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
 Para pedagang tengah menjajakan dagangannya di Pasar Kosambi.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Para pedagang tengah menjajakan dagangannya di Pasar Kosambi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON---Harga cabai di pasar tradisional di Kota Cirebon semakin melambung tinggi. Kondisi itu tak hanya dikeluhkan oleh konsumen, tapi juga oleh pedagang. Di Pasar Harjamukti, Kota Cirebon, harga cabai merah saat ini sudah menembus Rp 100 ribu per kilogram. Beberapa hari yang lalu, harga cabai merah masih Rp 80 ribu per kilogram.

Kondisi serupa terjadi pada jenis cabai lainnya. Seperti cabai rawit merah, yang kini mencapai Rp 95 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 80 ribu per kilogram. Begitu pula cabai rawit hijau, kini naik  menjadi Rp 40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram. ‘’Harga cabai naik gila-gilaan,’’ ujar seorang pedagang di pasar tersebut, Siti, Selasa (27/2/2024).

Baca Juga

Tak hanya cabai, kata Siti, komoditas lain yang mengalami kenaikan signifikan adalah tomat. Saat ini, harganya mencapai Rp 25 ribu per kilogram. Padahal dalam kondisi normal, harga tomat hanya  di kisaran Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu per kilogram.

Siti mengatakan, kenaikan harga cabai dan tomat itu sudah terjadi sejak di tingkat pemasok. Dari informasi yang diperolehnya, kenaikan harga tersebut disebabkan akibat gagal panen di tingkat petani, seiring dengan tingginya intensitas hujan.

Menurut Siti, kenaikan harga tersebut membuat modal yang harus dikeluarkannya menjadi lebih besar. Sedangkan di sisi lain, penjualan malah menurun karena konsumen mengurangi pembelian mereka. ‘’Sekarang mah jarang yang beli cabai banyak. Konsumen paling beli satu ons atau seperempat kilogram,’’ kata Siti.   

Salah seorang konsumen, Kartini (52) mengatakan, kenaikan harga cabai dan tomat sangat memberatkan. Apalagi, dia kerap menyajikan sambal sebagai pelengkap lauk-pauk untuk keluarganya. ‘’Makan kalau gak pakai sambal rasanya ada yang kurang. Tapi karena harga cabainya mahal, sambalnya dikurangi pedasnya. Yang penting tetap ada sambal,’’ kata Kartini.

Kartini berharap agar harga cabai dan tomat segera turun. Apalagi, saat ini sudah menjelang bulan puasa. ‘’Semoga nanti pas lebaran harga cabai tidak setinggi seperti sekarang,’’ kata Kartini.

Sementara itu, selain cabai dan tomat, kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam. Saat ini, harga telur ayam mencapai Rp 30 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang telur ayam di Pasar Pagi Kota Cirebon, Rohim, menyebutkan, kenaikan harga telur ayam terutama terjadi sejak sepekan yang lalu. ’Naiknya sedikit-sedikit. Tapi ya naik terus,’’ kata Rohim. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement