REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten mensosialisasikan pembentukan pos kesehatan pesantren (Poskestren) sebagai wadah para santri untuk memberdayakan kemandirian.
"Poskestren memiliki manfaat yang sangat besar sebagai wadah para santri untuk memberdayakan kemandirian kesehatan di pondok pesantren masing-masing," kata Ketua Tim Promosi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat, Kesehatan dan Olahraga Dinkes Kota Tangerang Maheka di Tangerang, beberapa waktu lalu.
Sosialisasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan program Pengembangan Pesantren Sehat. Pada tahun ini ditargetkan 10 pondok pesantren masuk dalam program Pengembangan Pesantren Sehat.
Program Pengembangan Pesantren Sehat berisi berbagai kegiatan yang secara khusus diberikan untuk menyasar para santri yang berusia remaja, di antaranya penyuluhan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) pengukuran kebugaran jasmani (beep test) serta pembentukan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).
“Program ini dilakukan untuk meningkatkan upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif perilaku hidup sehat di berbagai pondok pesantren," kata Maheka usai mengisi penyuluhan di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an (PPTQ) Aziziyyah Ciledug.
Selain itu, Dinkes Kota Tangerang juga memberikan apresiasi kepada pondok pesantren yang telah mendukung kelancaran kolaborasi dalam meningkatkan kualitas kesehatan, khususnya di pondok pesantren yang tersebar di Kota Tangerang.
“Kami berharap setiap pondok pesantren dapat berkontribusi penuh dengan meningkatkan penyelenggaraan upaya kesehatan yang maksimal di lingkungan pondok pesantren masing-masing,” kata Maheka.
Sementara itu, pengurus PPTQ Aziziyyah Nur Hidayat mengaku senang adanya program ini, karena memberikan manfaat yang besar.
"Kami mendapatkan pembinaan yang penting untuk meningkatkan upaya pengembangan kesehatan di lingkungan terdekat para santri,” kata dia.