REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak Usaha PT Adaro Energy Tbk, PT Adaro Minerals Tbk (ADMR) membukukan laba bersih 441,02 juta dolar AS. Naik 32,75 persen dibandingkan realisasi tahun 2022 senilai 332,21 miliar dolar AS.
Presiden Direktur Adaro Minerals, Christian Ariano Rachmat, menjelaskan pertumbuhan laba ini ditopang dari pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 20 persen menjadi 1,08 juta dolar AS.
“Kinerja keuangan maupun operasional kami pada tahun 2023 cukup memuaskan, dengan dukungan pertumbuhan produksi Lampunut yang memuaskan serta pengakuan pasar yang semakin solid terhadap produk Enviromet,” kata Ario dalam keterangan resminya, Jumat (1/3/2024).
Kondisi harga batu bara metalurgi yang kondusif terus mendukung pencapaian ASP, dan disertai kenaikan volume dan disiplin biaya, juga meningkatkan profitabilitas.
Selain itu, operasi logistik Grup Adaro yang terintegrasi memberikan kinerja dengan sangat baik dalam menghadapi tantangan di Sungai Barito yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca akibat El Nino.
Volume produksi tahun 2023 mencapai 5,11 juta ton sedangkan penjualan mencapai 4,46 juta ton, atau masing-masing naik 52 persen dan 39 persen dari tahun 2022.
Kenaikan volume penjualan pada periode ini berkontribusi terhadap pendapatan, sementara perusahaan mencatat penurunan signifikan pada beban usaha karena perubahan regulasi terkait beban pembayaran kepada pemerintah.
Target ADMR tahun 2024 antara lain volume penjualan batu bara sebanyak 4,9 juta ton–5,4 juta ton, nisbah kupas sebanyak 3,6 kali,belanja modal senilai 175 -250 juta dolar AS.