Sabtu 02 Mar 2024 22:45 WIB

Mulanya Menelusuri Kontradiksi Agama, Edwin Akhirnya Memeluk Islam

Memeluk Islam merupakan hidayah.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Mualaf. Ilustrasi
Foto: Republika/Mardiah
Mualaf. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah menarik muncul dari pelajar asal Perancis non Muslim. Ia dikenal dengan sebutan Edwin, kedua orang tuanya sama-sama non Muslim. Ibunya asli Perancis, sedangkan ayahnya asal Vietnam. 

Edwin menjalani kehidupan tanpa mendapatkan pendidikan tentang agama karena melekatnya budaya yang kuat di negaranya. 

Baca Juga

Ibunya yang selalu memberikan pelajaran tentang nilai-nilai universal. Di sisi lain, ayahnya merupakan orang yang religius dan taat terhadap Tuhannya. Sehingga, selalu mengajak Edwin untuk beribadah dengan menyembah benda-benda mati. 

Pada suatu hari, ia diajak oleh ayahnya untuk beribadah di rumah pamannya yang merupakan seorang biksu. Edwin dan ayahnya mulai berdoa dengan menghadap ke Altar. 

Altar merupakan tempat persembahan orang non Muslim.  Edwin dan ayahnya melakukan doa dengan menyembah ikon, berhala, dan uang. Setelah berdoa, Edwin diperintah untuk mengambil salah satu permen yang ada di salah satu tempat ibadahnya. 

“Ambil permen kecil itu, makanlah kemudian kamu akan dijawab,” begitu ucap ayahnya. 

Usai mendengar perintah dari ayahnya, Edwin bergumam dalam hatinya dan mencoba memikirkan arti dari perintah ayahnya itu. 

Ia merasa tidak masuk akal jika dengan memakan permen Tuhan akan menjawab doanya. Sedangkan, di sisi lain Edwin menganggap jika Tuhan punya kekuasaan, seharusnya tanpa memakan permen pun doanya akan dijawab. 

Seiring berjalannya waktu, Edwin mencari suasana baru dengan keluar dari agamanya dan kondisi yang membuatnya bingung mencari makna dari agama. 

Setelah itu, Edwin tumbuh di lingkungan yang baik, mengajarkan tentang keimanan, menerapkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari, hingga mengetahui caranya berbagai ilmu dengan temannya. 

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement