REPUBLIKA.CO.ID, Maskapai penerbangan yang berpusat di Abu Dhabi, Etihad Airways dikabarkan tengah mempersiapkan initial public offering (IPO) atau opsi direct listing. Hal itu dikabarkan oleh Bloomberg seperti dikutip dari Zawya, Ahad (3/3/2024).
Disebutkan, Sovereign Wealth Fund (SWF) milik UEA, ADQ sedang mempertimbangkan untuk mendaftarkan maskapai tersebut ke bursa dan telah mengadakan diskusi dengan bank mengenai kemungkinan kesepakatan.
Kesepakatan berpotensi dicapai tahun ini. Akan tetapi, perwakilan ADQ dan Etihad menolak berkomentar.
Jika rencana ini terlaksana, Etihad akan menjadi maskapai penerbangan pertama di Negara Teluk atau GCC yang melakukan IPO.
Maskapai ini meraih rekor laba operasional inti sebesar 296 juta dolar AS pada paruh pertama tahun 2022, dari kerugian sebesar 392 juta dolar AS pada tahun sebelumnya. Ini karena maskapai memperluas kapasitas jaringannya karena tingginya permintaan perjalanan. Pendapatan penumpangnya meningkat tiga kali lipat dalam enam bulan pertama tahun ini, naik menjadi 1,25 miliar dolar AS.
Pada tahun 2022, kepemilikan penuh Etihad Aviation Group dialihkan ke ADQ, sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat posisi ibu kota UEA sebagai pusat penerbangan global.