Senin 04 Mar 2024 23:54 WIB

Biden: Mobil China Bisa Mata-matai Orang Amerika

AS telah membatasi kendaraan listrik dengan baterai buatan China.

Mobil listrik BYD dipamerkan dalam Indonesian International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024). Pameran otomotif IIMS 2024 yang berlangsung 15-25 Pebruari itu diikuti 53 merek kendaraan dan 187 peserta dari berbagai sektor dengan target transaksi mencapai Rp5,3 triliun. 
Foto: Dok Republika
Mobil listrik BYD dipamerkan dalam Indonesian International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024). Pameran otomotif IIMS 2024 yang berlangsung 15-25 Pebruari itu diikuti 53 merek kendaraan dan 187 peserta dari berbagai sektor dengan target transaksi mencapai Rp5,3 triliun. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Kamis (29/2/2024) waktu setempat mengumumkan ia telah menginstruksikan Menteri Perdagangan AS untuk memulai penyelidikan terhadap kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi terkoneksi yang berasal dari China dan negara-negara lain yang menjadi perhatian.

"China bertekad untuk mendominasi masa depan pasar otomotif, termasuk dengan menggunakan praktik-praktik yang tidak adil,” ujar Biden dalam sebuah pernyataan yang disiarkan laman Carscoops, Jumat pekan lalu.

Baca Juga

Biden menambahkan negara tersebut siap membanjiri jalanan di Amerika dengan kendaraan berteknologi canggih yang dapat menimbulkan risiko bagi keamanan nasional.

"Kendaraan yang terhubung dari China dapat mengumpulkan data sensitif tentang warga negara kita dan infrastruktur kita dan mengirimkan data ini kembali ke China. Kendaraan-kendaraan ini dapat diakses dari jarak jauh atau dilumpuhkan,” kata Biden.

Kedutaan Besar China di Washington telah mengkritik Gedung Putih karena menganggap kendaraan-kendaraan tersebut sebagai ancaman bagi warga Amerika. Namun, Biden mengklaim bahwa China memberlakukan pembatasan pada produsen mobil Amerika.

"Mengapa kendaraan yang terhubung dari China harus diizinkan beroperasi di negara kita tanpa perlindungan?" kata Biden.

Ini bukan pertama kalinya AS memberlakukan pembatasan pada perusahaan-perusahaan China dengan alasan kekhawatiran keamanan Nasional. Sebelumnya, AS melarang perusahaan telekomunikasi China memasuki pasar karena kekhawatiran serupa terkait penggunaan data.

Para pejabat Gedung Putih mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan tindakan apa yang akan direkomendasikan oleh Menteri Perdagangan dalam kasus mobil. Namun, mereka mengatakan bahwa pemerintah memiliki kekuatan hukum yang luas yang berpotensi memiliki dampak yang besar.

AS telah membatasi kendaraan listrik dengan baterai buatan China agar tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak kendaraan ramah lingkungan.

AS juga memberlakukan tarif yang tinggi untuk kendaraan-kendaraan negara tersebut, meskipun dikatakan sedang mempertimbangkan untuk memodifikasi tarif tersebut untuk menargetkan kendaraan-kendaraan China yang dirakit di Meksiko, Amerika Utara.

Departemen Perdagangan dimintai pendapat selama 60 hari ke depan, dan akan mempertimbangkan untuk membuat peraturan setelah periode tersebut berlalu. Penyelidikan ini juga akan mencari tahu lebih jauh tentang kendaraan yang dirakit di AS, seperti dari mana perangkat lunak mereka berasal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement