REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar sekitar 5 persen pada 2024 dan tingkat pengangguran di perkotaan pada kisaran 5,5 persen.
"Target utama pembangunan pada tahun ini adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 5 persen, penciptaan lapangan pekerjaan lebih dari 12 juta di perkotaan dan tingkat pengangguran di perkotaan sekitar 5,5 persen," kata Perdana Menteri Li Qiang dalam pembukaan Sidang Kongres Rakyat Nasional China (NPC) di Balai Agung Rakyat, Beijing, China pada Selasa (5/3/2024).
Lembaga parlemen China adalah Kongres Rakyat Nasional China (National People's Conggres atau NPC) yaitu badan legislatif terbesar di China dengan anggota sebanyak 2.956 orang dengan masa jabatan selama lima tahun. Anggota NPC (quan guo ren da dai biao) dipilih melalui pemilihan umum dari provinsi dan wilayah di China dan berbagai departemen pemerintahan.
"Saat menetapkan target pertumbuhan sekitar lima persen, kami paham bahwa perlu untuk meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan serta mengurangi risiko. Tingkat pertumbuhan ini searah dengan target Rencana Lima Tahun ke-14," tambah Li.
Namun Li mengakui, tidak mudah untuk mencapai target pertumbuhan tersebut sehingga butuh keberlanjutan kebijakan dan memobilisasi seluruh sumber daya.
"Selama kita mengimplementasikan keputusan dan rencana Komite Pusat Partai Komunis China, mengambil kesempatan yang baik dalam berbagai kondisi dan bersungguh-sungguh bekerja dengan dedikasi, tidak diragukan lagi kita dapat mengatasi kesulitan dan tantangan sehingga mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil," tambah Li.
Sedangkan Indeks Harga Konsumen (CPI) dipatok meningkat sebesar sekitar 3 persen, pertumbuhan hasil pertanian mencapai lebih dari 650 juta metrik ton hingga pengurangan konsumsi energi 2,5 persen per unit PDB.
"Dalam menetapkan target-target tersebut, kami mempertimbangkan dinamika dalam negeri dan global serta faktor relevan lainnya dan kemungkinan lain," ungkap PM Li.
Pada 2023 Biro Statistik Nasional (NBS) China menyebut pertumbuhan ekonomi Negara Tirai Bambu itu tumbuh sebesar 5,2 persen.
PDB China pada 2023 mencapai 126,06 triliun yuan (sekitar 17,71 triliun dolar AS) pada 2023 dibanding PDB 2022 yang berada di angka 120.4724 triliun yuan (sekitar 17,01 triliun dolar AS), menurut data NBS.
Sedangkan tingkat pengangguran di perkotaan mencapai 5,2 persen atau turun 0,4 poin dibanding pada 2022. NBS memperkenalkan kategori baru dalam survei pengangguran di 31 kota besar di China yaitu kategori usia 16-24 tahun angka pengangguran mencapai 14,9 persen, usia 25-29 tahun angkanya 6,1 persen dan 30-59 tahun mencapai 3,9 persen.
Sedangkan jumlah lapangan kerja baru yang diciptakan di perkotaan antara Januari dan November 2023 meningkat menjadi 11,8 juta, naik sekitar 350.000 year on year (yoy).