REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perencana keuangan Annisa Steviani menyebut pemberian vaksin pencegah penyakit di lingkungan perusahaan secara cuma-cuma bisa meningkatkan produktivitas karyawan di dalamnya.
Anissa menyebut pemberian vaksin gratis ini sebaiknya tak hanya untuk karyawan sendiri melainkan juga untuk anggota keluarga.
Menurut dia dalam sebuah acara kesehatan di Jakarta, Rabu (6/3/2024), vaksin gratis untuk keluarga karyawan terbukti bisa meningkatkan produktivitas mereka.
"Ujung-ujungnya memang banyak karyawan yang lebih betah karena merasa kalau ingin keluar (resign) maka manfaatnya bisa hilang," kata dia.
Selain vaksin gratis, imbuh Annisa, program seperti pemeriksaan kesehatan menyeluruh (MCU), asuransi medis, konseling, terapi dan keanggotaan untuk kebugaran juga sangat dibutuhkan karyawan.
"Jatuhnya memang harus dilihat sebagai investasi karena pada akhirnya kita melihat hasilnya. MCU masuk pencegahan sekunder, vaksin pencegahan primer," kata dia.
Dalam acara yang sama Vice President Komersial Nasional PT Biofarma (Persero) Fitra Puspadewi berpendapat perlindungan pegawai sebagai aset utama sebuah perusahaan dari sisi kesehatan merupakan hal penting.
Menurut dia, menjaga kesehatan karyawan sehingga mencegah mereka sakit menjadi investasi yang utama sebuah perusahaan.
"Tindakan preventif itu merupakan investasi, risiko rendah tetapi hasilnya tinggi. Kita akan mendapatkan manfaat yang besar untuk perusahaan dengan menginvestasikan sedikit anggaran untuk sumber daya manusia yang kita miliki," jelas dia.
Senada dengan Annisa, dia juga meyakini manfaat kesehatan yang dirasakan karyawan akan meningkatkan produktivitas dan loyalitas mereka terhadap perusahaan.
Lalu, berbicara vaksin yang dibutuhkan karyawan, dokter spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD mencontohkan pemberian vaksin demam berdarah dengue (DBD).
Pemberian vaksin DBD ini penting mengingat yang terjangkit penyakit ini tidak hanya anak-anak tetapi juga orang dewasa termasuk mereka yang masih produktif.
"Kita tahu paling sering DBD menyerang anak-anak tapi makin ke sini meningkat pada dewasa, sampai hampir 50 persen," tutur Dirga.
Dia mengatakan vaksin dengue saat ini tersedia untuk mereka yang berusia 6-45 tahun.
Selain vaksin DBD, imbuh DIrga, vaksin influenza pun dibutuhkan dan penting bagi karyawan. Berbeda dengan selesma atau batuk dan pilek biasa, influenza yang disebabkan virus influenza bisa menyebabkan kematian.
"Influenza yang awalnya hanya menyerang saluran napas bagian atas, bisa komplikasi menyerang saluran napas bagian bawah sampai ke paru-paru. Akhirnya pasien masuk ICU, pakai ventilator dan meninggal," jelas dia.
Menurut Dirga, influenza bisa mengganggu produktivitas kerja karyawan dan seharusnya sudah menjadi suatu program vaksinasi yang rutin sekali setahun di tempat bekerja.
Dia merujuk Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan karyawan dan juga masyarakat umum mendapatkan vaksin flu sekali dalam setahun.