REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslim Lifefair-National Halal Fair 2024 resmi dibuka di JIEkspo Kemayoran Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024). Bazaar produk halal dan ekonomi syariah yang mengangkat tema "Pesta Keluarga Muslim" ini digelar selama tiga hari, dari Jumat hingga Ahad (10/3/2024).
Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Tutur Rachmat Sutarnas Marpaung, Muslim Lifefair-National Halal Fair ini menjadi momentum keluarga Muslim Indonesia untuk meningkatkan ilmu berkeluarga sekaligus untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri.
Dia menjelaskan Muslim Lifefair-National Halal Fair 2024 menempati area seluas 6.000 meter persegi di Hall B3 di JIEkspo Kemayoran Jakarta. Total ada 200 booth dan 130 brand yang dipamerkan dalam bazaar produk halal tersebut.
Terdiri dari berbagai sektor usaha, seperti fesyen Muslim, makanan dan minuman halal, jasa keuangan syariah dan kosmetik halal. Termasuk juga sektor lain seperti pendidikan islam, dan sektor kesehatan seperti thibunnnabawi.
Direktur Utama Lima Events Deddy Andu menyampaikan kegiatan ini untuk membantu UMKM dalam memasarkan produk sekaligus membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya selama bulan Ramadhan 1445 H. Juga untuk membangkitkan perekonomian masyarakat dan mempererat silaturahim antara para pelaku industri halal dan ekonomi syariah.
"Tahun ini kami mencoba menggerakkan roda ekonomi lagi dan memulai Road to Muslim Lifefest yang diselenggarakan nanti di bulan Agustus 2024. Sekarang ini kami baru mulai pertama kali untuk di tahun 2024," ujarnya.
Deddy yang juga Direktur Pemasaran dan Event Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) menambahkan gelaran Muslim Lifefair kali ini menyediakan beragam kegiatan. Salah satunya program yang diperuntukkan bagi mereka yang ingin berwirausaha tapi belum mengetahui ingin berbisnis apa. Tersedia program reseller dan digital marketing yang bisa diikuti dengan modal yang ringan.
"Harapannya dari event ini akan mendatangkan 20 ribu sampai 30 ribu pengunjung," katanya.
Deddy menilai, ekonomi syariah terus mengalami perkembangan di Indonesia. Salah satu ikhtiar untuk mengembangkannya adalah dengan meningkatkan sektor UMKM yang bergerak untuk memenuhi kebutuhan Muslim.
"Pertumbuhan ekonomi syariah terus berkembang, dan pemerintah support terus untuk hal ini, dan kami ikhtiar supaya pelaku usaha syariah bisa meningkat," ujarnya.
Adapun pembukaan kegiatan ini dilakukan oleh antara lain Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Taufik Hidayat, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Rita Rulina, dan Kepala Koordinator Bidang Sertifikasi Halal BPJPH Sukandar.