Sabtu 09 Mar 2024 15:52 WIB

Short Course Internasional Yarsi Diikuti Peserta dari Berbagai Negara

Short Course Internasional Yarsi mengangkat topik transformasi digital

Gedung Yayasan Yarsi. Short Course Internasional Yarsi mengangkat topik transformasi digital
Foto: Yarsi
Gedung Yayasan Yarsi. Short Course Internasional Yarsi mengangkat topik transformasi digital

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Yarsi menyelenggarakan International Short Course dengan tema "Digital Transformation: Interplay of Technology, Culture, and The Role of Librarianship in the Global Era".

Rektor Universitas Yarsi, Prof Fasli Jalal, mengatakan di era globalisasi dan transformasi digital yang berkembang pesat seperti sekarang ini, peran perpustakaan dan ilmu informasi semakin vital dalam mendukung akses informasi yang inklusif dan berkelanjutan. 

Baca Juga

Dengan tema yang relevan, ungkap Fasli, kursus singkat ini akan mengeksplorasi interaksi antara teknologi, budaya, dan peran perpustakawan dalam menghadapi tantangan dan peluang dalam konteks global saat ini.

"International Short Course ini dirancang untuk untuk mengintegrasikan inovasi terkini dalam manajemen informasi, budaya, dan literasi, termasuk analisis data ekstensif dan sistem informasi terkini," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (9/3/2024).

Pada sesi Kick off, Koordinator Akademik Short Course Yarsi, Danang Dwijo Kangko MP menjelaskan bahwa selama sesi short course peserta  akan menggunakan platform e-learning Universitas Yarsi, yang disebut dengan LAYAR, untuk mengakses materi dan melakukan aktivitas kursus lainnya.  

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan baik secara sinkronus maupun asinkronus yang meliputi kegiatan perkuliahan, diskusi, refleksi, kuis, dan praktik.

Dia mengatakan, keseluruhan topik kursus setara dengan 1,5 ects. ECTS adalah sistem yang dibuat untuk memudahkan transfer kredit antara negara-negara di Eropa. Adapun Satu (1) ECTS setara dengan beban studi 25–30 jam.

Kegiatan ini, menurutt dia,  telah menjadi salah satu bukti eksistensi Program Studi perpustakaan dan Sains Universitas Yarsi baik di dalam maupun di luar negeri dalam penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. 

Kegiatan ini sekaligus dapat  memperluas jaringan profesional para peserta dalam menghasilkan ide-ide inovatif dan memberikan peluang kerja sama di masa depan. 

“Kegiatan short course juga menjadi langkah awal bagi peserta dalam memahami perpustakaan, sains informasi, dan peran teknologi dalam konteks budaya global yang berkembang pesat,” kata dosen Prodi PDSI Fakultas Teknologi Informasi Yarsi ini. 

Ketua pelaksana, Indah Kurnianingsih, mengatakan kegiatan yang berlangsung pada 5-8 Maret 2024 secara daring ini, dengan diikuti peserta dari berbagai belahan dunia yang berpartisipasi dalam diskusi dan pembelajaran intensif selama empat hari. 

Dia mengatakan, para pembicara merupakan  pakar ahli dan para akademisi dari berbagai kampus ternama di dunia antara lain -Wardiyono, SS, MBA, Elfitri Kurnia Erza M IKom  yang merupakan dosen di  Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Yarsi. 

Baca juga: Baca Bawah Masjid Al Aqsa Penuh Terowongan, Mitos Kuil Sulaiman dan Sapi Merah yang tak Muncul 

Selain itu menghadirkan pula Prof Pimrumpai Premsmit, dari Universitas Chulalongkorn Thailand, Dr Asmadi Mohammed Ghazali dari Universiti Teknologi MARA (UITM),Sophia Vivian Adeyeye, PhD dari Lead City University Ibadan, Nigeria dan Prof Datin Dr Roslina Othman dari International Islamic University Malaysia (IIUM). 

Peserta yang terdaftar berjumlah 185 orang  dari berbagai negara, antara lain Indonesia, Malaysia, Ghana, Nigeria, Zambia, Pakistan, dan Kenya yang terdiri dari kalangan mahasiswa, profesional perpustakaan, pengelola informasi  serta kalangan akademisi yang berasal dari dalam maupun luar negeri.     

Dia mengatakan, dengan integrasi teknologi sebagai sumbu utama, Indah berharap para peserta dapat menggali potensi terbesar dalam menghadapi tantangan-tantangan masa depan yang beragam di bidang perpustakaan dan informasi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement