Kamis 14 Mar 2024 20:17 WIB

Basarnas Hentikan Sementara Pencarian WN Taiwan yang Hilang di Perairan Kepulauan Seribu

Shi Yi hilang di perairan Pulau Rambut menyusul insiden terbaliknya KM Pari Kudus.

Sejumlah anggota Basarnas memuat peralatan pencarian ke dalam KM SAR Antasena di Dermaga Basarnas Pantai Mutiara, Jakarta, Selasa (12/3/2024). Basarnas DKI Jakarta bersama TNI dan Polri menerjunkan 100 personil untuk melaksanakan pencarian seorang warga negara asing asal Taiwan yang menjadi korban KM Pari Kudus terbalik di perairan Kepulauan Seribu.
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Sejumlah anggota Basarnas memuat peralatan pencarian ke dalam KM SAR Antasena di Dermaga Basarnas Pantai Mutiara, Jakarta, Selasa (12/3/2024). Basarnas DKI Jakarta bersama TNI dan Polri menerjunkan 100 personil untuk melaksanakan pencarian seorang warga negara asing asal Taiwan yang menjadi korban KM Pari Kudus terbalik di perairan Kepulauan Seribu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) DKI Jakarta kembali menghentikan pencarian warga Taiwan bernama Shi Yi di perairan Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, akibat kapal KM Pari Kudus yang ditumpanginya bersama rombongan terbalik pada Senin (11/3/2024). Ada 10 warga negara asing yang ikut menjadi korban dalam insiden kapal terbalik itu.

"Korban belum ditemukan dan pencarian yang dilakukan tim gabungan dihentikan pukul 17.30 WIB," kata Kepala Seksi Operasi (Kasiop) Basarnas DKI Jakarta Agung Priambodo di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Baca Juga

Agung mengatakan, pencarian akan kembali dilanjutkan pada Jumat (15/3/2024) pagi yang merupakan hari kelima pencarian korban hilang tersebut. Pencarian pada hari ini terganggu kondisi cuaca yang kurang bersahabat sehingga menyulitkan tim gabungan untuk bekerja.

"Tadi itu hujan dan gelombang tinggi sehingga menyulitkan kami melakukan pencarian," kata dia.

Menurut dia, dalam pencarian korban di hari kelima ini fokus di permukaan air laut dan penyisiran di pinggir pantai. "Kami tidak lagi melakukan penyelaman ke dalam laut," kata dia.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) DKI Jakarta, Desiana Kartika Bahari mengatakan, angin kencang dan gelombang tinggi menjadi kendala tim gabungan mencari warga Taiwan yang hilang di perairan Pulau Rambut, Kepulauan Seribu. "Kendala hari ini sejak pagi hingga siang ini angin yang cukup kuat dan gelombang mencapai 2,5 meter," kata Desiana di Jakarta, Kamis.

Pada pencarian hari ini tim dibagi dalam empat kru. Tiga kru melakukan pencarian di laut dan satu kru melakukan penyisiran di pinggir pantai.

Untuk kru pertama melakukan pencarian dengan luas 71,19 mil persegi, kru kedua mencari seluas 73,12 mil persegi dan kru ketiga melakukan pencarian dengan luas 87,4 mil persegi. Sedang kru terakhir melakukan penyisiran di darat sepanjang 10 kilometer.

"Tim terus bergerak melakukan pencarian dan penyelaman untuk mencari keberadaan korban ini," kata dia.

Tim gabungan mengerahkan 13 unit kapal untuk mencari Shi Yi yang hilang saat kapal KM Pari Kudus terbalik di perairan Rambut, Kepulauan Seribu, pada Senin. Korban menggunakan kaos abu-abu, celana hitam dan topi hitam dan berusia sekitar 40-45 tahun.

Total penumpang kapal KM Pari Kudus yang terbalik di Pulau Rambut sebanyak 35 orang dan ada satu orang yang tidak masuk manifest penumpang dan dia selamat. Total 35 orang tersebut terdiri dari 32 penumpang ditambah tiga anak buah kapal yang menyeberang dari Asha Resort Pulau Payung, Kepulauan Seribu Selatan, menuju Pantai Mutiara, Jakarta Utara.

Sebelumnya, Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Jarot menyatakan ada 10 warga negara asing yang menjadi korban kapal KM Pari Kudus yang terbalik. "Ada 10 warga negara asing dan 22 warga Indonesia yang menjadi penumpang kapal yang terbalik akibat ombak tinggi dan angin kencang," kata Jarot.

Ia menjelaskan, 10 warga asing itu terdiri dari lima warga negara China, empat warga Taiwan dan satu Korea. "Satu korban yang masih hilang yakni warga asal Taiwan," kata dia.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement