Jumat 15 Mar 2024 09:59 WIB

Perkuat hubungan, Menlu China akan Berkunjung ke Australia dan Selandia Baru

Hubungan diplomatik China-Australia sempat memburuk pada 2018.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam konferensi pers soal Kebijakan diplomasi dan hubungan luar negeri China di Beijing, China pada Kamis (7/3/2024)
Foto: ANTARA
Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam konferensi pers soal Kebijakan diplomasi dan hubungan luar negeri China di Beijing, China pada Kamis (7/3/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri China Wang Yi akan melakukan kunjungan kerja ke Australia dan Elandia Baru pada 17-21 Maret 2024. "Atas undangan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters dan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, Menteri Luar Negeri Wang Yi akan melakukan kunjungan resmi ke Selandia Baru dan Australia pada 17 hingga 21 Maret 2024," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Kamis, (14/3/2024).

Dalam kunjungan ke Australia, Wang Yi direncanakan akan menghadiri Dialog Luar Negeri dan Strategis China-Australia ke-7 bersama dengan Menlu Australia, Penny Wong. "Tahun ini juga menandai peringatan 10 tahun kunjungan kenegaraan Presiden Xi Jinping ke Selandia Baru dan Australia sekaligus peringatan 10 tahun kemitraan strategis komprehensif China-Selandia Baru dan China-Australia," tambah Wang Wenbin.

Baca Juga

Setelah kunjungan sebelumnya ke Selandia Baru dan Australia pada 2017 lalu, kunjungan Menlu Wang Yi kali ini akan mengawali dialog tingkat tinggi antara China dan kedua negara. "Selama kunjungan tersebut, Menlu Wang Yi dan para menlu serta pemimpin kedua negara akan melakukan pertukaran pandangan yang luas dan mendalam mengenai hubungan bilateral serta isu-isu internasional dan regional yang menjadi kepentingan bersama," ungkap Wang Wenbin.

China, menurut Wang Wenbin, berharap dapat bekerja sama dengan kedua negara untuk mewujudkan pemahaman bersama di antara para pemimpin, meningkatkan komunikasi strategis, memperdalam rasa saling percaya, memajukan dialog dan kerja sama mendorong pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan dalam hubungan strategis komprehensif China-Selandia Baru dan China-Australia sehingga berkontribusi terhadap perdamaian, stabilitas dan kemakmuran dunia.

Hubungan diplomatik China-Australia sempat memburuk pada 2018 ketika pemerintah Australia melarang Huawei menyediakan peralatan selama peluncuran jaringan 5G. Hubungan keduanya semakin memburuk setelah Canberra menyerukan penyelidikan independen mengenai sumber Covid-19.

China merespons dengan mengenakan tarif terhadap beberapa komoditas Australia mulai akhir 2020. Namun saat ini China telah mencabut sebagian besar batasan perdagangan sejak pemerintahan Partai Buruh yang dipimpin Perdana Menteri Albanese berkuasa pada dua tahun lalu.

Menlu Australia Penny Wong diperkirakan akan membahas masalah konsuler, hambatan perdagangan, hak asasi manusia, pencegahan konflik dan keamanan regional selama bertemu dengan Menlu Wang Yi.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement