Ahad 17 Mar 2024 17:14 WIB

Kemenperin Dorong IKM Furnitur Ciptakan Produk Ramah Lingkungan

Industri furnitur sumbang 1,3 persen pada PDB industri pengolahan nonmigas.

Red: Lida Puspaningtyas
Seorang penjaga stand pameran memperlihatkan alat penghalus kayu pada acara pameran IFMAC dan WOODMAC 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/09/2022). Pameran yang akan berlangsung hingga 24 September mendatang menampilkan berbagai komponen manufaktur furnitur dan teknologi permesinan kayu dengan teknologi dan inovasi terbaru dari luar negeri untuk memperkuat industri furnitur Indonesia. Foto: darmawan / republika.
Foto: REPUBLIKA/DARMAWAN
Seorang penjaga stand pameran memperlihatkan alat penghalus kayu pada acara pameran IFMAC dan WOODMAC 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/09/2022). Pameran yang akan berlangsung hingga 24 September mendatang menampilkan berbagai komponen manufaktur furnitur dan teknologi permesinan kayu dengan teknologi dan inovasi terbaru dari luar negeri untuk memperkuat industri furnitur Indonesia. Foto: darmawan / republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan fasilitasi akses promosi dan pemasaran kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM) furnitur pada perhelatan pameran tingkat nasional maupun internasional. Salah satu ajang yang rutin diikuti IKM furnitur nasional, yakni Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA).

Perhelatan itu telah memasuki tahun ke-8 diselenggarakan di Jogja Expo Center (JEC) pada tanggal 2-5 Maret 2024. Sebelumnya, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin telah memfasilitasi sejumlah IKM furnitur berpartisipasi pada pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2024 di Jakarta.

Baca Juga

“Di tengah kondisi ketidakpastian global, sektor industri furnitur masih berkontribusi besar bagi sektor perekonomian. Pada 2023, industri furnitur memberikan andil terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sebesar 1,3 persen, dengan nilai kinerja ekspor mencapai 1,8 miliar dolar AS,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, dalam keterangan resmi yang dikutip, Ahad (17/3/2024).

Ia mengapresiasi penyelenggaraan JIFFINA 2024. Itu karena, pameran furnitur bertaraf internasional ini tergabung dalam circuit ASEAN and China furniture exhibition, yang waktu pelaksanaannya berkesinambungan, dimulai dari Vietnam, Malaysia, Indonesia, Thailand dan China.

Ajang ini juga menjadi momentum penting dalam membuka akses pasar ekspor bagi pelaku industri furnitur dalam negeri.

“Yogyakarta yang merupakan tempat pelaksanaan JIFFINA merupakan pusat budaya dan industri kreatif di Indonesia, sehingga memungkinkan buyer untuk melakukan factory visit langsung ke workshop perajin ditambah dengan adanya fasilitas bandara berskala internasional di Yogyakarta yang sudah memadai didukung dengan direct flight dari beberapa negara, sehingga memudahkan buyer untuk berkunjung,” jelas dia.

JIFFINA 2024 mengusung tema The Eco Lifestyle Inspiring Forever yang melanjutkan tema di tahun-tahun sebelumnya yang juga mengusung gaya hidup ramah lingkungan. Gaya hidup ramah lingkungan sendiri sedang diminati oleh pasar lokal maupun global. Menariknya, JIFFINA 2024 memiliki program Business Matching yang mempertemukan buyer dan exhibitor dalam pertemuan formal di business lounge yang berada di dalam area pameran.

“Kami juga berharap pelaku industri furnitur dapat terus mengikuti tren pasar global dengan melakukan inovasi dan selalu melakukan eksplorasi kekayaan budaya nasional dengan kemasan modern. Namun tetap menjaga kelestarian lingkungan dalam rantai pasoknya, serta mengikuti kaidah ekonomi sirkular," jelasnya.

Bila hal tersebut tercapai, kata dia, Indonesia dapat menjadi trendsetter atau pusat tren dalam pengembangan eco lifestyle furniture dan iklim industri furnitur menjadi semakin baik. Apalagi, sambungnya, Indonesia merupakan pasar yang besar untuk industri furnitur, termasuk belanja pemerintah, yang patut dioptimalkan oleh pelaku IKM.

Maka, Reni mengajak para pelaku IKM furnitur agar dapat berpartisipasi dalam Belanja Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD dengan memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). “Saya sangat berharap agar makin banyak industri furnitur yang mengurus sertifikasi TKDN agar dapat menjual produknya di e-katalog,” ujarnya.

Khusus untuk pelaku industri kecil, telah diterbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 46 Tahun 2022 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN untuk Industri Kecil. Ia mengungkapkan, regulasi itu berupa penyederhanaan penghitungan nilai TKDN yang dilakukan melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Penerbitan sertifikat TKDN bagi Industri Kecil ini gratis, dan hanya membutuhkan waktu lima hari kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement