Selasa 19 Mar 2024 08:51 WIB

Polisi Ungkap Fakta Keluarga Terjun dari Apartemen: Usaha Kapal Ikan Bangkrut Saat Pandemi

Polisi belum menemukan indikasi apakah keluarga yang bunuh diri itu terjerat pinjol.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Warga berdoa di sekitar TKP sekeluarga bunuh diri, Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (10/3/2024).
Foto: Dok Republika
Warga berdoa di sekitar TKP sekeluarga bunuh diri, Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (10/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tabir misteri kasus dugaan bunuh diri satu keluarga di apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara perlahan mulai terkuak. Korban berinisial EA (51 tahun) sebagai kepala keluarga merupakan bos kapal  penangkap ikan tapi bangkrut pada saat pandemi Covid-19 melanda. Namun masih belum diketahui apakah ada korelasinya antara kebangkrutan usahanya dengan upaya dugaan bunuh diri.

 

Baca Juga

“Dulu yang bersangkutan ini punya kapal ikan. Saya kurang paham pemilik atau apanya. Tapi pas (pandemi) covid usahanya ini bangkrut. Disitulah mulai yang bersangkutan ekonominya mulai kacau,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Hady Siagian kepada awak media, Senin (18/3/2024).

Dia juga menegaskan belum ada indikasi jika keluarga yang terdiri dari EA, AIL (52 tahun) sebagai istri, dan dua anak mereka berinisial JWA (13 tahun laki-laki) serta JL (15 tahun perempuan) terjerat pinjaman online (online). Bahkan handphone milik keempat korban yang bisa menjadi alat bukti sudah hancur lebur dalam satu tas pada saat peristiwa mereka diduga loncat dari lantai 22 gedung apartemen. 

“Itu belum bisa saya jawab. Pinjolnya pinjol apa. Handphone-nya saja nggak bisa dibuka,” ungkap Hady. 

 

Lebih lanjut, kata Hady, sampai dengan saat ini pihak penyidik juga belum menyimpulkan kasus kematian keempat korban tersebut memang murni insiden bunuh diri atau justru dibunuh. Termasuk jika benar peristiwa bunuh diri, penyidik juga menelusuri siapa yang menginisiasi aksi bunuh yang melibatkan dua anak dibawah umur berinisial JWA dan JL. 

“Karena kita gak mau terburu-buru. Terus anak-anak kecil siapa yang inisiasi ini yang kita cari. Meskipun salah satunya sudah meninggal,” kata Hady.

Sebelumnya, polisi menyebut empat orang yang ditemukan tewas tergeletak di depan lobi Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara tewas diduga bunuh diri. Keempat korban merupakan satu keluarga. Mereka tewas di tempat kejadian perkara setelah melompat dari lantai 22 apartemen tersebut. 

“Mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, untuk penyebab Bunuh Diri tersebut belum diketahui,” Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Kombes Gidion Arif Setyawan.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement