Selasa 19 Mar 2024 21:17 WIB

Luhut: Investasi Panel Surya Senilai 4 Miliar Dolar AS Masuk Kaltara

Selain investasi panel surya, perjalanan ke China juga komitmen perusahaan tekstil

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah)
Foto: Republika/Prayogi
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan investasi panel surya atau kaca fotovoltaik senilai 3,5-4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 55 triliun hingga Rp 62,9 triliun masuk ke Kalimantan Utara (Kaltara).

“Akan masuk photovoltaic glass di Kalimantan Utara, itu investasinya 3,5-4 miliar dolar AS,” ujar Luhut sebagaimana dipantau melalui akun instagram resminya bernama pengguna luhut.pandjaitan di Jakarta, Selasa.

Luhut mengatakan bahwa komitmen investasi tersebut berhasil diperoleh Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto dalam perjalanan dinasnya di China.

Ia menjelaskan bahwa Seto bertemu dengan salah satu perusahaan yang memproduksi bahan baku panel surya terbesar di dunia dalam perjalanan dinasnya di Shanghai, China. Selain finalisasi komitmen dengan perusahaan panel surya, Luhut mengungkapkan bahwa perjalanan dinas Seto juga berhasil memperoleh komitmen investasi dari perusahaan tekstil setelah bertolak ke Ningbo, China.

“Mereka (perusahaan tekstil) tiba-tiba bilang, ‘Kami ingin investasi di Indonesia’,” kata dia. Luhut mengibaratkan perusahaan tekstil tersebut bagaikan Foxconn untuk Apple, di mana Foxconn merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai komponen elektronik dan papan sirkuit. Perusahaan tekstil tersebut, kata dia, adalah “Foxconn” untuk Nike, Adidas, Puma, hingga Uniqlo.

Menurut Luhut, kedua investasi ini akan membawa dampak yang positif untuk lapangan kerja di Indonesia. Dalam keadaan China yang seperti sekarang ini, kata Luhut melanjutkan, mereka masih melihat Indonesia sebagai pilihan untuk investasi.

“Saya kira sangat menarik. Jadi, kalau ada yang kemarin bilang kita ugal-ugalan, pergi lihat dulu deh, baru ngomong,” ujar Luhut.

Selain kedua investasi tersebut, Luhut juga mengatakan bahwa produsen mobil listrik asal China, BYD, akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pada Juli.

BYD resmi masuk ke pasar Indonesia setelah memperkenalkan tiga seri mobil listriknya di Jakarta pada pertengahan bulan lalu. Perusahaan tersebut juga telah mengumumkan harga untuk setiap serinya mulai dari Rp 425 juta hingga Rp719 juta. Perusahaan itu juga berkomitmen untuk membangun pabrik lokal di Indonesia.

BYD merupakan raksasa kendaraan listrik kelas dunia asal China yang sepanjang tahun lalu berhasil menjual lebih dari 3 juta unit, rekor tertinggi di dunia untuk penjualan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement