REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur bisa menjadi sentra jagung nasional usai melakukan panen raya di lahan seluas 517 hektare.
"Saya mewakili Bapak Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman) di agenda panen raya jagung ini, dan ini luar biasa (Kabupaten) Tuban itu sentranya jagung bukan hanya di Jawa Timur, juga jagung nasional," kata Suwandi usai melakukan panen raya jagung di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Selasa (19/3/2024).
Suwandi dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, mengatakan bahwa Kabupaten Tuban melaksanakan panen raya jagung di lahan seluas 517 hektare dengan jumlah jagung yang akan dipanen mencapai 7 ton per hektare.
Dia mengatakan bahwa Kementan terus memacu peningkatan produksi jagung nasional dengan pengawalan dari mulai persiapan masa tanam sampai mengawal panen dengan strategi yang lebih inovatif dari tahun-tahun sebelumnya.
Lebih lanjut Suwandi mengungkapkan bahwa secara nasional panen raya jagung pada Maret 2024 diprediksi mencapai 2,29 juta ton. Kemudian panen raya tersebut berlanjut di bulan April dengan prediksi panen mencapai 1,76 juta ton jagung.
"Secara nasional bulan Maret ini dipanen sekitar 2,29 juta ton jagung 15 persen kadar air, dan nanti di bulan April masih dipanen raya juga sekitar 1,76 juta ton sehingga Maret dan April mencapai 4 juta ton, dan itu angka KSA BPS (Kerangka Sampel Area Badan Pusat Statistik)," jelasnya.
Suwandi menyampaikan bahwa pertanaman jagung tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan awal tahun 2023 lalu. Dia berharap panen raya ini bisa menjaga stabilitas harga dan ketersediaan jagung untuk masyarakat.
"Kami hadir di tengah petani dalam rangka stabilisasi harga, dan kondisi pertanaman jagung di empat bulan pertama ini jauh lebih tinggi dibanding Januari, Februari, Maret 2023," paparnya.
Ia juga menyampaikan sebuah kebijakan yang disepakati semua pihak, yaitu kebijakan fleksibilitas harga jagung. Kebijakan itu dibuat demi optimalisasi penyerapan jagung hasil panen raya sehingga harganya tidak anjlok di tingkat petani.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Tuban Budi Wiyana menyampaikan bahwa luas lahan pertanian di daerah tersebut mencapai 157.779 hektar, dengan rincian 66.910 lahan persawahan dan lahan pertanian bukan persawahan mencapai 92.869 hektare.
"Luas wilayah administrasi Kabupaten Tuban adalah 183.994 hektare, luas lahan pertanian 159.779 hektare atau 86,84 persen dari luas wilayah," ungkap Budi.
Budi berharap dengan adanya keberhasilan panen raya jagung di Kabupaten Tuban dapat menjaga ketahanan pangan jagung baik di tingkat daerah maupun berkontribusi pada pasokan untuk nasional.
"Panen raya jagung di Kabupaten Tuban yang dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur atas panen jagung yang melimpah pada tahun ini dan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan di tingkat daerah maupun di tingkat nasional," ucap Budi.
Dalam kegiatan panen raya itu juga dilakukan penandatangan nota kesepahaman antara kelompok tani di daerah itu bersama Ketua Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), Bulog, Bapanas, Satgas Pangan dan Dirjen Tanaman Pangan Kementan bersama Pemda Tuban untuk memaksimalkan penyerapan hasil panen raya jagung.